Ribut-ribut Konser Anyar di Indonesia, Soal Tiket hingga Venue
Paruh kedua 2022 di Indonesia diramaikan dengan sederet konser dan festival musik, baik oleh musisi-musisi lokal dan internasional.
Namun, hal yang seharusnya dinikmati secara maksimal karena jadi buah penantian dua tahun itu malah diwarnai beberapa masalah dari sebelum hingga saat penyelenggaraannya.
Permasalahan yang muncul mulai dari kontroversi penjualan tiket, rencana fan project, hingga masalah teknis ketika konser berlangsung.
Berikut rentetan masalah konser di Indonesia yang terjadi di beberapa bulan terakhir.
Fan Project vs. Promotor
Salah satu permasalahan yang sempat ramai diperbincangkan netizen adalah ketika promotor melarang fan project dalam konser Super Junior World Tour - Super Show 9: Road in Jakarta di ICE BSD pada sabtu (17/9).
Promotor mengambil keputusan tersebut karena menemukan fakta tiket-tiket ditawarkan di luar situs resmi dan aktivitas fan yang tak diinformasikan pada mereka terlebih dahulu.
"Sehingga, kami memutuskan selama Super Show 9: Road in Jakarta tidak akan ada proyek penggemar yang dilakukan fanbase dan fan banner akan kami siapkan selaku organizer," lanjut keterangan itu.
Pengumuman itu langsung ramai-ramai dikritik fan Super Junior. Beberapa dari mereka mengatakan fanbase telah mengirimkan email informasi ke promotor, tapi tidak pernah mendapatkan balasan.
Banyak pula yang menilai tidak ada korelasi antara kejadian yang dimaksud promotor dengan larangan menggelar fan project.
Kontroversi Penjualan Tiket
Tak lama setelah keramaian fan project di konser Super Junior, promotor yang sama yakni Mecimapro juga kembali tersandung permasalahan. Mereka diduga menyelewengkan penjualan tiket konser SEVENTEEN.
Beberapa waktu lalu, media sosial dipenuhi dengan berbagai keluhan dari penggemar SEVENTEEN alias CARAT yang kecewa dengan pelayanan dan manajemen konser idola mereka oleh promotor Mecimapro pada 24-25 September 2022 di ICE BSD.
Kekecewaan itu mulai dari klaim keberadaan calo yang bekerja sama dengan promotor, pembatalan tiket sepihak yang dilakukan secara acak, klaim penonton via orang dalam, hingga respons keluhan yang dinilai tidak memuaskan.
Hal itu membuat CARAT mengirim surat terbuka kepada Mecimapro selaku pihak promotor konser tersebut lewat akun Twitter @17CARATS_INA, pada Selasa (27/9) malam.
Dalam surat tersebut, mereka mempermasalahkan pengelolaan dan transparansi tiket, manajemen massa pada saat konser berlangsung, hingga pelayanan yang tidak memuaskan.
Terpisah, Mecimapro membantah seluruh tudingan penggemar SEVENTEEN yang menemukan serangkaian kejanggalan dalam penjualan dan pengurusan tiket konser Be The Sun di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dalam surel yang dikirim kepada CNNIndonesia.com, Selasa (27/9), Mecimapro menjelaskan dalam empat poin bahwa mereka hanya menjual tiket melalui kanal resmi dan membantah kerja sama dengan calo.
Lanjut ke sebelah...