Kagok Hadapi 'Banjir' Konser Pascapandemi

CNN Indonesia
Minggu, 16 Okt 2022 07:40 WIB
Euforia kembali menikmati sajian konser yang tertunda selama dua tahun terakhir diwarnai sejumlah keributan, yang sebagian besar berisi keluhan penonton.
Ilustrasi. Euforia kembali menikmati sajian konser yang tertunda selama dua tahun terakhir diwarnai sejumlah keributan, yang sebagian besar berisi keluhan penonton. (iStock/Cesare Ferrari)
Jakarta, CNN Indonesia --

Memasuki paruh kedua 2022, Indonesia bagai kebanjiran konser musik. Berbagai konser dan festival musik digelar dalam waktu berdekatan, bahkan ada yang bersamaan.

Namun euforia kembali menikmati sajian konser yang tertunda selama dua tahun terakhir karena pandemi itu juga diwarnai sejumlah keributan, yang sebagian besar berisi keluhan penonton.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu yang sampai menyita perhatian dan jadi trending topic adalah ketika para penggemar SEVENTEEN memprotes berbagai hal yang dianggap ganjil saat konser Be The Sun Jakarta yang digelar oleh promotor Mecimapro.

Tak lama, konser Westlife di Yogyakarta juga viral di media sosial setelah berlangsung dalam kondisi gelap-gelapan karena hujan. Para penonton pun protes dan promotor pun mengganti rugi tiket konser itu.

Belum lagi berbagai konser lokal di daerah yang kebanjiran pengunjung hingga membuat macet atau penonton yang mengeluh di media sosial saat pengalaman konser mereka yang pertama usai pandemi kacau karena venue yang berantakan.

Sementara itu, untuk bisa menikmati konser di Indonesia di era digital ini, para calon penonton pun mesti berjuang menghadapi perang rebutan tiket sampai dihadang calo yang masih ada sejak dekade '80-an silam.

[Gambas:Video CNN]



Ketua Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI), Dino Hamid mengakui bahwa ada kekagetan dari para pelaku industri pertunjukan musik dalam menjemput antusiasme masyarakat.

"Karena kan dulu timnya mungkin udah ada yang enggak terlibat lagi di industri ini. Bisa jadi juga kondisi lapangannya berubah karena sekarang harus lebih taat prokes. Dari pembiayaan mungkin juga sekarang ada peningkatan, ada banyak faktor," kata Dino Hamid.

"Jadi mungkin kalau bicara faktor, kondisi saya sih ada kagoknya. Kagoknya, wah setelah dua tahun berhenti, kita buat acara yang ribuan (penonton)," lanjutnya.

Akademisi Manajemen Konser dan Festival Universitas Pelita Harapan (UPH), Yosie Revie Pongo menilai kekacauan konser yang terjadi beberapa waktu terakhir tak lepas dari sejumlah promotor yang 'aji mumpung'.

Menurut Revie, sejumlah promotor memang memanfaatkan momentum dahaga pertunjukan musik yang dirasakan publik tapi tidak diiringi dengan prinsip awal dihelatnya sebuah pertunjukan, yakni kenyamanan penonton.

"Karena dalam sebuah konser atau festival itu kan produknya bukan hanya penampilan si artisnya saja," kata Revie.

"Tapi pengalaman penuh mulai dari proses pembelian tiket, itu sudah menjadi sebuah bentuk keseluruhan dari sebuah konser. Jadi promotor harus melihat kalau mereka menjual suatu pengalaman penuh itu," lanjutnya.

Penampilan Grup JKT48 dalam Konser JKT48 10th Anniversary Concert di Istora Senayan. Jakarta, Sabtu, 6 Agustus 2022. CNNIndonesia/Adhi Wicaksono.Ilustrasi. Memasuki paruh tahun kedua 2022, Indonesia bagai kebanjiran konser musik. Berbagai konser dan festival musik digelar dalam waktu berdekatan, bahkan ada yang bersamaan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Di sisi lain, pecinta konser musik Indonesia juga seolah tak diberi jeda untuk beristirahat dan mengumpulkan uang. Hingga akhir tahun nanti, masih mengantri belasan konser yang siap menguras uang para penikmat konser.

Dino menyoroti satu hal dalam konser yang bila tidak berjalan beriringan, bisa menimbulkan masalah seperti yang terjadi beberapa waktu terakhir, yaitu kemampuan promotor dan penonton dalam mengelola ekspektasi.

Ketika keinginan penonton tak bisa diakomodir dengan baik oleh promotor, tentu akan menimbulkan komplain. Namun ketika penonton juga terlalu berekspektasi tinggi, kekecewaan jadi hal yang niscaya terjadi.

Terlepas dari banyak cerita miring dari pelaksanaan konser pascapandemi, banyak pula cerita konser dan festival musik yang sukses menggelar acara dan meninggalkan momen berkesan di benak penonton.

Berbagai permasalahan konser yang terjadi beberapa waktu terakhir dan apa yang mesti dilakukan akan coba dibahas dalam Fokus edisi Oktober: Mau Enjoy Konser Kok Ribet.

Masih banyak hal yang mestinya ikut dibahas untuk bisa menciptakan industri konser yang berkelas di Indonesia, mulai dari permasalahan venue konser hingga isu konser ramah lingkungan dan ramah disabilitas.

Meski begitu, setidaknya sedikit pembahasan ini bisa mendorong masyarakat dan promotor untuk tetap saling peduli demi menciptakan industri konser yang nyaman bagi semua pihak, baik itu musisi, kru, promotor, dan juga penonton.

(end)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER