Review Film: Black Adam

Muhammad Feraldi | CNN Indonesia
Jumat, 21 Okt 2022 20:12 WIB
Review film: Black Adam mengerahkan segala cara demi membuktikan ambisi menjadi pengantar era baru DC Extended Universe.
Review film: Black Adam mengerahkan segala cara demi membuktikan ambisi menjadi pengantar era baru DC Extended Universe. (DC Entertainment via Imdb)
img-title Endro Priherdityo
3
Film ini tampak hanya seperti ajang 'flexing' Black Adam sebagai salah satu makhluk terkuat di Bumi.

Alih-alih menyampaikan secara tersirat, Collet-Serra justru menunjukkan nilai itu dengan cara eksplisit lewat dialog yang klise. JSA tidak meninggalkan kesan sebagai organisasi penting, melainkan hanya sekadar gerombolan superhero yang ingin menghentikan Black Adam.

Narasi klise itu juga terlihat dari bagaimana sutradara menggambarkan perlawanan rakyat Kahndaq di era modern. Terdapat sejumlah adegan yang berfokus kepada rakyat Kahndaq, tetapi dieksekusi dengan cara yang mengernyitkan dahi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Film ini juga terasa terburu-buru dalam mengantar penonton dari satu peristiwa ke peristiwa lainnya. Sebut saja ketika Black Adam bersama Justice Society menerobos ke markas besar Intergang.

Premis cerita sebenarnya sudah dibangun ketika mereka berdiskusi sebelum masuk markas. Rencana itu kemudian sirna hanya karena Black Adam mampu berbuat apa saja, termasuk menembus markas itu dengan mudah.

Kesan buru-buru juga terasa dalam adegan puncak kala Black Adam berhadapan dengan Sabbac. Adegan yang seharusnya menjadi momen klimaks itu justru berlangsung secara singkat.

Dwayne Johnson di Comic ConReview film: Namun sebagai film berlabel era baru, Black Adam masih mempunyai sejumlah sisi positif yang patut diapresiasi. (DC Entertainment via Imdb)

Namun sebagai film berlabel era baru, Black Adam masih mempunyai sejumlah sisi positif yang patut diapresiasi. Selain adegan laga kelas wahid, jajaran aktor yang dipilih juga berhasil memerankan karakter mereka dengan baik.

Satu yang paling menarik perhatian tentu saja Pierce Brosnan sebagai Kent Nelson alias Doctor Fate. Pengalaman segudang Brosnan sebagai aktor tampak membantu dirinya menyatu dengan Kent Nelson, karakter legendaris yang disegani superhero lainnya.

Saat menonton film ini, tepuk tangan meriah penonton pun bergema saat Doctor Fate muncul dengan kekuatan sihirnya. Ia menjadi anggota JSA yang paling menonjol, bahkan melampaui Hawkman sang pemimpin organisasi.

Doctor Fate juga memegang peran krusial dalam film ini, terutama dalam membantu Black Adam menemukan bentuk terbaiknya setelah bebas dari belenggu penyihir kuno Shazam.

Secara keseluruhan, Black Adam menawarkan tontonan film superhero dengan adegan laga yang tak pelit. Film ini cocok bagi orang-orang yang ingin mencari hiburan ringan di waktu luang.

Namun bagi sebagian penonton lainnya, Black Adam bakal jauh dari kata memuaskan karena memiliki banyak celah. Penonton bahkan bisa merasa bosan dengan film ini karena sejumlah narasi yang terlalu klise dan menggelikan.

[Gambas:Youtube]



(end)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER