Bagi saya, keputusan Monty untuk memasukkan 'nostalgia' film pertama dalam sekuel ini merusak Keramat 2 dan memori saya akan Keramat versi 2009.
Unsur film prekuel yang dimasukkan kembali dalam film sekuel memang sejatinya hal yang lumrah pada film saga, apalagi lintas semesta seperti film superhero. Namun dalam Keramat (2009), kisah para kru hilang kala gempa Bantul 2006 itu sejatinya sudah tutup buku di benak penonton.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan kehadiran unsur dari dimensi sebelumnya ke versi saat ini, segala logika cerita yang sudah terbangun dengan amat baik dari awal Keramat 2 menjadi berantakan.
Bagaimana tidak? Saya jadi mempertanyakan kembali apa yang saya pahami dari Keramat (2009), siapa saja yang meninggal dan selamat, dan bagaimana itu bisa terhubung dengan sekuel ini yang lokasinya saja sudah berbeda dari kisah prekuel.
Meski Monty sudah menyiapkan 'jembatan' antara dua cerita terpisah 13 tahun tersebut, tapi itu tidaklah cukup. Apalagi keterkaitan salah satu karakter film ini dengan karakter 2009 yang dalam pemahaman saya, dan mungkin banyak penonton lainnya, sudah "innalillahi".
![]() |
Menurut saya, unsur Keramat (2009) dalam Keramat 2 adalah hal yang sebaiknya dibuang atau dirancang dengan sehalus mungkin tanpa mengusik atas apa yang sudah dipahami penonton dari 13 tahun lalu.
Mungkin hal itu tak akan terasa bagi penonton baru saga Keramat atau sudah lupa akan kisah 13 tahun lalu. Namun bagi mereka yang masih ingat, atau menonton film versi 2009 di layanan streaming sebelum melihat Keanu cs, ini jelas mengusik 'keimanan'.
Entah apa tujuan Monty dengan berusaha membangun jembatan antara dua film tersebut. Apakah ini berarti akan ada gambaran lebih luas akan saga Keramat? Atau Monty dan studio Starvision Plus berusaha membangun semesta Keramat seperti tren-tren film saat ini?
Bila iya, percayalah, tak semua film mesti dibentuk dalam sajian semesta. Pertama, tak semua cerita cocok untuk dipasang-pasangkan. Kedua, tak semua penonton pun suka dan mau menelusuri semesta film yang cabangnya tak berkesudahan.