Dave Free juga buka suara mengenai pembuatan film pendek tersebut. Ia menyebut Kendrick Lamar sudah mengetahui hal yang ia ingin gambarkan dalam We Cry Together.
"Ketika kami mulai membicarakan proyek ini, Kendrick memberitahuku bagaimana ia menginginkan kamar yang begitu sesak dan sangat intens," jelas Free soal keinginan Lamar.
"Ia sangat ingin membicarakan topik yang dalam masyarakat luas, dan juga kita, masih sangat memalukan untuk dibicarakan," imbuh Free.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi komentar Free, Lamar pun mengaku ia ingin merefleksikan yang terjadi di masyarakat melalui karya yang ia tuliskan.
"Saya ingin menghadirkan drama seperti itu karena, pada akhirnya, suka atau tidak suka - yang baik, yang buruk dan yang jelek, pro dan kontra - itulah yang membuat semuanya berkembang," kata Lamar.
Untuk maju sebagai nominator dalam kategori Best Live Short Film di Oscar 2023, Lamar harus bersaing dalam pemungutan suara yang akan digelar pada Desember 2022.
Dalam memperebutkan satu tempat nominasi, Lamar harus bersaing dengan beberapa film pendek lain, seperti Taylor Swift dengan All Too Well.
Selain itu, terdapat beberapa karya video pendek lain seperti dokumenter NBA 38 At The Garden, Moshari (Nuhash Humayun), serta Ball & Vase (Dave Baram).
Usai dilakukan pemungutan suara calon nominator pada 12-15 Desember, 10 film akan maju untuk dipilih lagi melalui proses voting nominasi pada 21 Desember.
Setelahnya, nominasi untuk kategori Best Live Short Film akan diumumkan pada 24 Januari mendatang bersama dengan daftar lengkap nominator kategori lainnya.