Kanye West tidak jadi membeli platform media sosial Parler. Hal tersebut diumumkan oleh Parler lewat Twitter.
Media sosial tersebut mengatakan bahwa keputusan disepakati oleh kedua belah pihak, yaitu pihak perusahaan dan rapper yang kini disapa Ye itu sendiri.
"Menanggapi berbagai pertanyaan media, Parlement Technologies ingin mengonfirmasi bahwa perusahaan telah sepakat dengan Ye untuk menghentikan niat penjualan Parler," tulis akun @parler_app pada Kamis (1/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keputusan ini dibuat oleh kepentingan kedua belah pihak pada pertengahan November," lanjut mereka.
Mereka menambahkan pada cuitan selanjutnya, "Parler akan terus mengejar peluang pertumbuhan dan evolusi platform di masa depan untuk komunitas kami yang dinamis."
Pada pertengahan Oktober lalu, Parler mengumumkan bahwa Kanye West akan membeli media sosial itu. Proses akuisisi itu disebut bakal selesai pada akhir tahun.
"Di dunia di mana opini konservatif dianggap kontroversial, kita harus memastikan bahwa kita memiliki hak untuk mengekspresikan diri secara bebas," kata Kanye West dalam pernyataan resmi.
Lihat Juga : |
Perusahaan induk Parler, Parlement Technologies mengatakan akuisisi tersebut akan membantu menciptakan 'ekosistem yang tidak dapat dihindari di mana semua suara diterima'.
CEO Parlement Technologies George Farmer mengatakan bahwa kesepakatan Parler dengan Kanye West akan mengubah dunia. Ia juga menilai akuisisi tersebut membuat pria yang akrab disapa Ye itu tak lagi dibatasi aksesnya di media sosial.
"Ye membuat langkah terobosan ke ruang kebebasan berbicara dan tidak perlu takut dikeluarkan dari media sosial lagi," kata Farmer.
"Sekali lagi, Ye membuktikan bahwa dia selangkah lebih maju dari narasi media. Parlement merasa terhormat bisa membantunya mencapai tujuan," lanjut Farmer.
Kabar Kanye West membeli Parler muncul tak lama setelah sang rapper tak bisa mendapat akses penuh di Instagram dan Twitter.
Diberitakan Entertainment Weekly pada Minggu (9/10), Twitter membatasi gerak Kanye West di platform itu usai rapper tersebut mengunggah kicauan yang dianggap anti-Semit.
Kicauan itu kemudian menimbulkan kemarahan dari banyak pihak, baik kelompok orang kulit hitam maupun Yahudi. Hingga kemudian, twit tersebut dilenyapkan oleh Twitter dengan alasan melanggar aturan.
Namun, pada awal November lalu, Kanye West kembali ke Twitter. Ia bercuit bahwa dirinya salah didiagnosis mental setelah ia diketahui mengalami gangguan bipolar pada 2016 lalu.