Ferry Disebut Cemburuan Tak Masuk Akal saat Venna Berpolitik Lagi
CNN Indonesia
Selasa, 17 Jan 2023 16:00 WIB
Bagikan:
url telah tercopy
Ferry Irawan disebut cemburu dan suuzon hingga taraf tak masuk akal saat Venna Melinda membuka diri untuk berpolitik lagi. (Pool/Palevi S/detikFoto)
Jakarta, CNN Indonesia --
Venna Melinda menilai sikap Ferry Irawan mulai berubah sekitar tiga bulan terakhir, periode yang sama saat dirinya kembali aktif berpolitik. Padahal, enam bulan pertama pernikahan, Venna merasakan kebahagiaan bersama Ferry.
"Enam bulan memang aku merasakan kebahagiaan. Ribut rumah tangga memang ada lah, tapi di tiga bulan ini aku rasain ada yang berbeda," cerita Venna Melinda di Pagi Pagi Ambyar, Senin (16/1).
"Dan di tiga bulan terakhir memang aku alhamdulillah dapat kesempatan kembali di politik, tentunya aku harus lebih banyak membuka diri berkomunikasi dengan orang lain, laki dan perempuan."
Dalam tiga bulan itu, kata Venna, Ferry Irawan kerap menunjukkan kecemburuan bahkan prasangka buruk kepadanya saat bekerja, terutama saat berinteraksi dengan laki-laki.
"Tapi hal-hal kecil, seperti cemburu, suuzon, yang aku berat itu suuzon ya. Karena aku itu kalau kerja enggak setengah setengah. Jadi, misal aku ingin ke dapil, ya aku akan koordinasi. Sebetulnya masalahnya kecil-kecil, tapi suuzon dan cemburuannya ini di taraf enggak masuk akal."
Dia kemudian mencontohkan ketika koordinasi dengan partai sekembalinya dari Hong Kong beberapa waktu lalu. Kala itu, Ferry komplain karena istrinya banyak berhubungan dengan laki-laki yang adalah Ketua DPD Perindo.
Venna Melinda kini kembali berpolitik sebagai bacaleg Perindo setelah empat tahun vakum. Ia sebelumnya sempat menjadi anggota DPR RI dua periode, yakni 2009-2014 dan 2014-2019 dari Partai Demokrat.
"Itu sudah komplain, katanya marwahnya perempuan itu enggak boleh berhubungan dengan laki-laki langsung. Harus lewat suaminya," tutur Venna.
"Terus aku argue, karena aku bilang enggak mungkin ada yang paling tahu tentang dapil kecuali kita sendiri. Yang kecil-kecil begitu akhirnya berantem."
Lanjut ke sebelah...
Venna juga menilai perdebatan bukan hal yang memberatkan hatinya. Namun, ia mengaku tidak bisa memprediksi amarah Ferry yang berujung pada memiting tubuhnya dan tidak meninggalkan bekas.
Ferry pun disebut baru melepaskan pitingan apabila Venna memberikan kode sudah tidak sanggup.
"Sebetulnya yang tiga bulan ini yang aku berat bukan debatnya, tapi kalau tiba-tiba marah yang aku enggak bisa prediksi. Misal kami debat tiba-tiba marah, kemudian gerakan yang seperti dibilang Hotman, yang piting itu sakitnya minta ampun, tapi enggak meninggalkan bekas."
"Atau kami debat lagi, aku dibekap sampai kayak orang smackdown aku mesti kasih kode bahwa aku enggak ada napas, baru dilepas. Sebenarnya aku akan ngomong sama orang tua, tapi dia selalu bilang mana buktinya," ucap Venna.
Padahal, Ferry disebut jadi sosok yang mendukungnya kembali berpolitik. Hal tersebut disampaikan Venna saat memberikan keterangan di Polda Jatim pada Kamis (12/1)/
"Kalau melarang sih enggak. Saya yang menawari dia untuk berpolitik. Saya membuka pikiran Ferry untuk mau berpolitik," kata Venna membantah rumor Ferry melarangnya terjun lagi ke dunia politik.
Venna resmi melaporkan Ferry Irawan atas dugaan KDRT pada Senin (9/1). Awalnya, laporan itu diajukan ke Kediri. Namun, laporan tersebut dialihkan ke Surabaya sesuai dengan domisili pasangan tersebut.
Ferry sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini pada Kamis (12/1). Ia disangkakan Pasal 44 dan 45 UU Nomor 23 tahun 2004 tentang KDRT.
Tak sampai sepekan, tepatnya pada Senin (16/1) malam, Ferry Irawan resmi ditahan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Timur terkait kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepada istrinya Venna Melinda.
Sementara itu, Venna Melinda mengaku masih akan melanjutkan pencalonannya sebagai bakal calon legislatif (caleg) anggota DPR RI melalui partai Perindo, di daerah pilih (dapil) Kediri dan sekitarnya.
"Insyaallah [tetap lanjut pencalegan]," kata Venna, usai menjalani pemeriksaan di Ditreskrimum Polda Jatim, Surabaya, Kamis (12/1).
Venna Melinda: Ferry Kalau Tiba-tiba Marah, Tidak Bisa Diprediksi