Sutradara sekaligus penulis naskah Makbul Mubarak mengungkapkan rasa takut di masa lalu menjadi inspirasi film terbarunya, Autobiography.
Hal itu Makbul sampaikan seiring dengan banyak pihak, termasuk penonton, yang menanyakan sumber keberanian dirinya mengangkat isu sensitif tentang mantan jenderal, sekaligus figur dengan pengaruh besar di suatu wilayah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa penonton special screening bertanya, 'Mas, berani banget sih bikin film kayak gini?' Kalau saya bikin film ini justru karena saya takut. Justru awal berangkatnya itu karena ketakutan," ucap Makbul Mubarak di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (17/1).
Meski berangkat dari rasa takut, Makbul menekankan Autobiography dibuat bukan merujuk pada satu sosok atau instasi tertentu. Menurutnya, itu menggambarkan kondisi masyarakat di bawah pengaruh sebuah paham besar.
"Sebenarnya film ini bukan soal instansi itu, tapi soal paham besar yang kemudian mengatur sebuah masyarakat di mana saya lahir. Terinspirasi dari pengalaman dan ketakutan masa kecil saya," ucap Makbul Mubarak dalam konferensi pers Autobiography di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (17/1).
"Aku hanya ingin memotret bagaimana satu hubungan yang kelihatannya sangat sederhana--majikan dan pembantu--bisa bicara soal banyak sekali lapisan," lanjutnya.
Makbul kemudian menjelaskan Autobiography berupaya menggali berbagai hal di balik hubungan seorang mantan jenderal bernama Purna (Arswendy Bening Swara) dan abdinya, Rakib (Kevin Ardilova).
Lanjut ke sebelah...