SM Entertainment menyoroti beberapa hal setelah HYBE menjadi pemegang saham terbesar mereka. CFO SM Entertainment Jang Cheol-hyuk mengkhawatirkan independensi manajemen hingga nasib para artis.
Dalam video 15 menit bertajuk "Alasan SM Menentang Pengambilalihan HYBE" Jang Cheol-hyuk juga menyoroti hal lain, seperti potensi kenaikan harga tiket konser mendatang hingga nasib platform artis dan fan mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
HYBE kini menjadi pemegang saham terbesar SM Entertainment setelah membeli 14,8 persen saham Lee Soo-man. CEO HYBE Park Ji-won mengatakan mereka akan memastikan independensi manajemen SM Entertainment.
Namun, SM Entertainment pada Senin (20/2) meragukan hal itu dan mengungkapkan alasannya.
SM Entertainment meragukan semua pernyataan Park Ji-won mengenai independensi manajemen SM sebab HYBE belum berdiskusi atau menyerahkan materi uji apa pun kepada mereka sejak membeli saham Lee Soo-man.
"CEO HYBE mengatakan akan memastikan manajemen SM yang independen, tapi saya memberi tahu Anda betapa kosongnya janji tersebut dan sulitnya menepati janji itu," kata Jang Cheol-hyuk.
"HYBE tidak mengajukan permintaan materi uji tuntas apa pun kepada SM selama proses pengungkapan M&A (merger dan akuisisi)."
Nasib artis SM Entertainment juga menjadi hal yang disoroti Jang Cheol-hyuk dalam video itu. Ia khawatir proyek para artis SM tak jadi prioritas perilisan setelah HYBE menjadi pemegang saham terbesar.
SM Entertainment saat ini mengurusi 17 grup musik termasuk artis dari anak perusahaan dan 20 artis individu. Sedangkan HYBE labels menaungi tujuh grup, 10 artis solo, di luar label HYBE America atau HYBE Japan.
"Dengan waktu perilisan album optimal yang dibatasi hingga 100 kali setahun, HYBE memaksimalkan artis labelnya," kata Jang Cheol-hyuk.
"Akibatnya, artis SM tidak punya pilihan selain ditempatkan pada prioritas yang lebih rendah."
![]() |
Jang Cheol-hyuk juga mengungkapkan potensi harga tiket konser artis-artis meningkat setelah HYBE kuasai saham perusahaan. Menurutnya, hal itu terlihat dari data harga tiket konser artis-artis HYBE beberapa tahun terakhir.
"Konsolidasi SM dan HYBE akan mempercepat kenaikan harga tiket, menambah beban penggemar yang mencintai dan mendukung artis K-pop dan K-pop. Kenaikan harga tiket konser hanyalah salah satu contoh."
"Monopoli yang tercipta sebagai akibat dari akuisisi SM yang bermusuhan oleh HYBE akan menyebabkan masalah yang lebih beragam dan langsung, termasuk penurunan keragaman artis, musik, dan konser," Jang Cheol-hyuk menegaskan.
Tak hanya artis awal perusahaan itu, tapi juga para artis yang labelnya diakuisisi HYBE selama ini. Ia mencontohkan boy group S yang harga tiketnya 121 ribu won pada 2019 sebelum label diakuisisi HYBE.
Harga tiket boy group itu kemudian menjadi 165 ribu won pada 2022, setelah HYBE mengakuisisi agensi grup itu.
"HYBE menaikkan tidak hanya harga tiket konsernya sendiri tetapi juga label yang telah diperolehnya, yang menggambarkan dampak monopoli terhadap industri," kata Jang Cheol-hyuk.
"Konsolidasi SM dan HYBE akan mempercepat kenaikan harga tiket, menambah beban penggemar yang mencintai dan mendukung artis K-pop dan K-pop. Kenaikan harga tiket konser hanyalah salah satu contoh."
"Monopoli yang tercipta sebagai akibat dari akuisisi SM yang bermusuhan oleh HYBE akan menyebabkan masalah yang lebih beragam dan langsung, termasuk penurunan keragaman artis, musik, dan konser," Jang Cheol-hyuk menegaskan.
Lanjut ke sebelah...