Sunan Kalijaga menyerahkan bukti-bukti dugaan anak laki-lakinya, Sean, dikeroyok siswa lainnya di sekolah. Dokumen-dokumen tersebut diserahkan Sunan ke Polres Jakarta Selatan pada Kamis (9/3).
Agustinus Nahak selaku kuasa hukum Sunan Kalijaga dan Sean mengatakan penyerahan dokumen itu dilakukan pada hari yang sama dengan pemberian keterangan langsung dari kliennya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga menyerahkan dokumen. Dokumen itu artinya barang bukti berupa surat dan flashdisk isinya rekaman," kata Agustinus Nahak seperti diberitakan detikcom, Jumat (10/3)
"Dokumen yang kami serahkan itu surat pernyataan kepala sekolah, orang tua terduga pelaku dan pelaku sendiri. Ada beberapa dokumen yang diserahkan dan hasil CT scan." ungkapnya.
Sementara itu, Sunan Kalijaga disebut sudah memberikan keterangan atas 12 pertanyaan yang dari pihak kepolisian. Sean selaku korban juga memberikan keterangan.
"Tadi dari ibunya yang mendampingi bersama saya kurang lebih 20 pertanyaan, seputar kejadian tersebut."
Sunan Kalijaga juga sempat memberikan sedikit pernyataan mengenai kedatangannya ke Polres Jakarta Selatan kala itu. Menurutnya, ia hadir memenuhi panggilan untuk berita acara pemeriksaan (BAP).
"Kami memenuhi panggilan untuk berita acara pemeriksaannya untuk saya selaku pelapor, dan tadi putra saya selaku yang mengalami kejadian (pengeroyokan)," kata Sunan Kalijaga.
"Tadi didampingi oleh kuasa hukum kami sama istri saya, ibunya Sean," ucapnya.
Pada sebuah unggahan di Instagram Story, Sunan Kalijaga menyebut Sean yang kini berusia 14 tahun tersebut dipukul di bagian kepala, wajah, mata, dan badannya.
Sean disebut Sunan Kalijaga menguasai ilmu bela diri semenjak kecil, tapi ia selalu meminta anaknya untuk tidak bersikap "jagoan". Menurut Sunan dalam unggahan tersebut menyebut saksi melihat Sean "sudah sangat mengalah".
Dalam unggahan berikutnya, Sunan Kalijaga menunjukkan Sean menjalani pemeriksaan medis lebih lanjut, mulai dari MRI untuk melihat kondisi kepala, hingga pemeriksaan dari dokter terhadap wajah dan lebam yang dialami anak itu.
Terbaru, Sean, kata Sunan, sempat dirundung sebanyak tiga kali oleh para pelakunya sebelum dipukuli di kelas. Sean sempat dilempar daun dan sampah, dikejar, kemudian dipukul di kelas.
(chri)