Review Film: Elemental - Forces of Nature

Muhammad Feraldi Hifzurahman | CNN Indonesia
Jumat, 23 Jun 2023 21:00 WIB
Review film Elemental: film ini mungkin tak sehebat karya Pixar yang melegenda, tapi tetap meninggalkan hangat di hati.
Review film Elemental: film ini mungkin tak sehebat karya Pixar yang melegenda, tapi tetap meninggalkan hangat di hati. (Pixar)
3
Banyak hal yang dirasa kurang dibangun oleh sutradara, tapi film Elemental ini masih sangat layak disebut sebagai "film Pixar".
Jakarta, CNN Indonesia --

Elemental: Forces of Nature mungkin tidak sehebat karya animasi Pixar yang melegenda. Namun, imajinasi Peter Sohn tentang makhluk berbagai elemen itu tetap mampu meninggalkan kehangatan yang membekas di hati.

Elemental berusaha menawarkan tontonan ringan yang mudah dicerna sejak cerita dimulai. Sebagai sutradara, Peter Sohn langsung menjelaskan kehidupan elemen air, tanah, udara, dan api di Element City.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penjelasan yang digambarkan lewat kaca mata Ember si makhluk api itu pun mudah nyetel dalam pikiran. Sebab, Sohn terlihat berusaha menjaga agar cara kerja makhluk dari setiap elemen itu tetap akurat dengan hukum alam di dunia nyata.

Seperti udara dengan sifat aslinya yang dapat berubah bentuk menyesuaikan ruangan, makhluk air yang cair dan fleksibel, hingga tanah yang bisa menjadi medium tanaman tumbuh ketika sudah tua.

Sifat alamiah itu juga yang tampak menjadi alasan Sohn menciptakan Ember, sang elemen api, sebagai karakter utama. Ia mengeksplorasi api sebagai elemen yang dijauhi karena dianggap berbahaya secara hukum alam.

IT’S “ELEMENTAL” -- In a city where fire-, water-, land-, and air-residents live together, a fiery young woman and a go-with-the-flow guy are about to discover something elemental: how much they actually have in common. Directed by Peter Sohn (“The Good Dinosaur,” “Party Cloudy” short) and produced by Denise Ream (“The Good Dinosaur,” “Cars 2”), Disney and Pixar’s “Elemental” releases on June 16, 2023. © 2023 Disney/Pixar. All Rights Reserved.Review film Elemental: film ini mungkin tak sehebat karya Pixar yang melegenda, tapi tetap meninggalkan hangat di hati. (Pixar)

Premis tersebut kemudian berkembang menjadi masalah sosial dengan Ember dan keluarga sebagai poros cerita. Ingatan saya langsung tertuju kepada cerita Peter Sohn tentang ide di balik Elemental.

Dalam sejumlah kesempatan, ia mengatakan karya ini diangkat dari pengalamannya sebagai imigran Korea di Amerika Serikat. Inspirasi itu pun membantu imajinasi luas Sohn tentang semesta elemen tetap terasa dekat dan relevan bagi banyak orang.

Ia menerjemahkan api sebagai perwujudan imigran yang susah payah bertahan hidup di tempat baru, berhadapan dengan kelompok mapan, hingga punya sentimen negatif terhadap elemen tertentu.

Elemental: Forces of Nature juga tidak luput membawa nyawa Pixar yang berkutat dengan tema pencarian jati diri serta berkembang menjadi lebih baik. Usaha tersebut terlihat jelas dari jerih payah Ember mengakhiri benturan budaya serta tuntutan antargenerasi.



Perjalanan Ember itu membuktikan di balik isu imigran dan toleransi antarkelompok yang diangkat, ada asa setiap individu yang layak diperjuangkan.

Elemental juga menyuguhkan warna cerita khas Pixar yang selalu melibatkan peran teman hingga keluarga dalam petualangan sang karakter utama. Dalam hal ini, Ember punya Wade si makhluk air serta orang tuanya, Bernie dan Cinder.

Peter Sohn, bagi saya, tetap berhasil meramu cerita yang autentik dengan formula berusia puluhan tahun tersebut.

Lanjut ke sebelah...

Review Film: Elemental

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER