Keberhasilan itu juga membuktikan keunggulan animasi sebagai medium yang menawarkan kesempatan bagi kreator untuk mengeksplorasi imajinasi hingga tanpa batas.
Di sisi lain, aspek visual yang disajikan juga memperkaya pengalaman saya selama menonton Elemental: Forces of Nature. Komposisi warna yang disuguhkan memukau dan cukup memerhatikan detail.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Element City yang dibangun sebagai kota tempat tinggal elemen-elemen itu penuh warna tanpa perlu mencolok mata. Animator yang bekerja di balik film ini juga cukup jeli dalam memanfaatkan hukum alam sebagai bagian cerita.
Seperti ketika Wade menciptakan pelangi dari cipratan air yang terpapar sinar matahari hingga Ember yang bisa meleburkan pecahan kaca dan mendaur ulang menjadi barang baru.
Meski demikian, ada beberapa aspek yang mengganjal dari Elemental: Forces of Nature. Keputusan Peter Sohn yang memusatkan cerita kepada Ember dan Wade mau tak mau membuat elemen tanah dan udara seperti anak tiri.
![]() |
Ia tak menggali lebih dalam kedua elemen itu, bahkan seolah hanya seperti pelengkap cerita. Karakter tanah dan udara rasanya cukup bisa dihitung jari, apalagi yang mendapat jatah dialog.
Mereka justru lebih banyak muncul sebagai umpan untuk adegan komedi yang dilontarkan berulang kali. Untung saja rentetan adegan tersebut benar-benar lucu dan menghibur banyak orang.
Selain itu, desain kota Element City yang diciptakan sang sutradara juga masih bisa dieksplorasi lagi. Ada banyak sistem tata kota yang terabaikan sehingga meninggalkan tanda tanya.
Sohn juga tidak menawarkan pemahaman yang jelas tentang aturan sosial kota itu, meski pada awal cerita sudah dijelaskan cara kerja setiap elemen di Element City.
Keputusan tersebut mungkin dibuat agar penonton lebih fokus dengan cerita Ember dan Wade. Namun, saya pikir tidak masalah jika penonton diajak melihat Element City lebih dekat mengingat durasi film ini baru berdurasi 109 menit.
Namun, catatan tersebut pada akhirnya tak mengurangi kepuasan saya selama menonton Elemental: Forces of Nature. Sama seperti karya Pixar lainnya, film ini tepat untuk ditonton dengan siapa pun, termasuk jika hanya dengan diri sendiri.