Grup band Kotak meminta maaf karena menggelar pertunjukan di RSUD Bangil, Jawa Timur, Rabu (2/8)) malam. Konser itu mendapat kritikan dan protes karena dianggap menggangu pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut.
Melalui akun Instagram @kotakband_, mereka turut membeberkan kronologi band yang beranggotakan Tantri Syalindri Ichlasari (vokalis), Mario Marcella (gitaris) dan Swasti Sabdastantri (Basis) itu bisa mengisi acara di RSUD Bangil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari hati yang terdalam kami seluruh team dan management Kotak meminta maaf serta turut prihatin atas event yang berlangsung semalam. Izinkan kami menjelaskan kronologinya," tulis mereka, Kamis (3/8).
Di keterangan itu, Kotak mengatakan mereka awalnya mendapatkan pekerjaan untuk manggung di acara peresmian gedung baru rumah sakit di daerah Bangil, Pasuruan.
Namun, setelah mendarat di Surabaya untuk melanjutkan perjalanan darat ke Pasuruan, Kotak menyebut, pihak EO menjelaskan venue lokasi ada di depan RSUD, tepatnya di halaman parkir.
"Sontak kami kaget dan tentu sangat meragukan. Namun, pihak penyelenggara menjamin bahwa segalanya sangat aman serta kondusif karena pasien terkondisi telah dipindah di gedung yang lain," ujarnya.
Tidak berhenti di situ, tim Kotak kemudian melakukan pengecekan ulang ke lapangan dan kembali menanyakan situasi., Namun, pihak penyelenggara sekali lagi menjamin pasien sudah aman karena dipindah di gedung lain yang kedap suara.
"Berulang kali kami kroscek dan menanyakan, pihak penyelenggara menjamin seutuhnya. Mendengar kalimat itu dari penyelenggara, kami cukup lega dan berusaha seprofesional mungkin memenuhi kontrak untuk manggung," ujarnya.
Mereka juga berinisiatif meminta volume sound system diturunkan dan tidak dimaksimalkan sesuai dengan kapasitas yang telah disediakan.
"Begitu perform, terpantau team kami di lapangan melaporkan ternyata situasi justru kurang nyaman. Kami langsung memotong set songlist dan rembukan di panggung. Lagu Beraksi pun kami putuskan tidak kami bawakan," ucapnya.
Kotak mengaku, upaya demi upaya sudah mereka jalankan sebaik mungkin. Namun, mereka menekankan soal pemilihan venue berada di luar kuasa mereka dan merupakan wewenang tuan rumah.
Lanjut ke sebelah...