Meski dikenal sebagai karya Ismail Marzuki, lagu Halo-Halo Bandung sebenarnya masih memiliki kontroversi terkait siapa pencipta sesungguhnya lagu ikonik tersebut.
Bandung memang punya keistimewaan bagi Ismail Marzuki. Ia menghasilkan sejumlah lagu yang terinspirasi dari kota itu, yaitu Lenggang Bandung, Saputangan dari Bandung Selatan, Bandung Selatan di Waktu Malam, dan Ole! Ole! Bandung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut katalog lagu yang dilampirkan Ninok Leksono dalam bukunya Seabad Ismail Marzuki Senandung Melintas Zaman (2014), Halo-Halo Bandung masuk dalam kategori lagu ciptaan Ismail Marzuki dan dibuat pada 1945.
Namun Ninok memberikan catatan pada lagu tersebut lantaran masih menimbulkan perdebatan akan keaslian karya Ismail Marzuki.
Dikisahkan Ninok, lagu Halo-Halo Bandung disebut akademisi Remy Silado dalam seminar sehari 'Para Tokoh Sejarah Betawi Abad XIX-XX' pada 2013 merupakan karangan Lumban Tobing.
Lumban merupakan prajurit Siliwangi yang pergi ke Yogyakarta bersama peletonnya dan menyanyikan lagu ini. Ia disebut menggunakan ketenaran lagu Hallo Bandoeng karangan Willy Derby yang telah terkenal sebelumnya pada 1923.
Kontroversi ini pernah ditanggapi oleh Eulis Zuraida, istri mendiang Ismail Marzuki, kala masih hidup. Eulis mengatakan lagu Halo-Halo Bandung diciptakan oleh Ismail Marzuki.
Perempuan asal Bandung tersebut mengaku kepada anaknya, Rachmi, bahwa Ismail membuat lagu itu ketika dalam masa pacaran dengannya. Kala itu bersamaan dengan meletusnya Bandung Lautan Api.
"Kontroversi itu sudah lama saya dengar. Waktu itu ibu masih ada, saya tanya, 'Ibu, ini lagu ada di koran katanya bukan ciptaan Aa [panggilan akrab Ismail Marzuki]'," kata Rachmi Ismail kepada CNNIndonesia.com pada Mei 2018.
"Kata ibu, 'Itu ciptaan Aa, suruh ke sini orangnya ngomong ke gue, enak aja. Orang itu [lagu dibuat] Aa sama Uu [ketika] lagi pacaran, setelah itu ada huru-hara Bandung Lautan Api'. Begitu katanya," paparnya.
Namun ketika CNNIndonesia.com menelusuri keberadaan partitur Halo-Halo Bandung di Taman Ismail Marzuki dan Perpustakaan Nasional pada 2018, dokumen bersejarah itu tidak ditemukan.
Di sisi lain, wartawan senior yang pernah bertemu secara langsung oleh Ismail Marzuki, mendiang Alwi Shahab punya keyakinannya sendiri soal polemik ini.
Lihat Juga : |
"Hal itu [kontroversi Halo-Halo Bandung] hal biasa," kata Alwi ketika CNNIndonesia.com menjenguknya di kediamannya di Condet, Jakarta Timur, Mei 2018.
"Saya yakin [Halo-Halo Bandung] itu lagunya pak Ismail, sebab cara-cara dia ngomong [penggunaan lirik] seperti gerakan ketika dia masih muda," lanjutnya.
(end)