Belum lagi penampilan Mew, Fleet Foxes, dan Interpol bergiliran tampil sebagai headliner sebuah festival musik. Hal itu nyaris mustahil untuk dilaksanakan di Indonesia.
Selain itu, festival ini juga jadi wadah band-band berskala medium baik lokal maupun internasional yang selama ini tak banyak mendapatkan porsi untuk diperbincangkan oleh mayoritas penikmat musik di Indonesia.
Lihat Juga :![]() REVIEW FAN CONCERT Nanon Korapat, Hidung Merah, dan Penampilan Lepas di Fancon Jakarta |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nama-nama seperti Glassbeams, Kamaal Williams, Homeshake, Squid, The Beths, Alvvays, Bloc Party, Otoboke Beaver, Thee Marloes, hingga Leipzig beriringan muncul di ragam panggung Joyland Festival Jakarta 2023.
Penampilan mereka sekaligus memberikan pengalaman berarti bagi segelintir penonton, yang selama ini mungkin hanya bisa menikmati deretan band tersebut di sesi live YouTube favorit masing-masing.
Melalui perjalanan selama tiga hari di Joyland Festival Jakarta 2023, saya berani menyimpulkan manajemen krisis pihak penyelenggara sangat patut diberikan bintang lima.
Lewat carut marutnya penyelenggaraan pertunjukan musik internasional yang kerap menghiasi headline berita, Joyland Festival seakan tak terlalu berupaya untuk memberikan bukti, dan hanya mengerjakan sebaik mungkin apa yang mereka bisa.
![]() |
Namun pengalaman memang adalah guru yang berharga. Hal itu jelas terlihat dari bagaimana Ferry Dermawan selaku Head of Program Director Plainsong Live bersama istrinya, Lintang Sunarta, merancang festival ini.
Berbekal pengalaman menikmati berbagai festival musik, keinginan pribadi, dan ketepatan melihat celah-celah di berbagai pelaksanaan acara berskala besar di Indonesia, Ferry dan Lintang bisa menyusun formula yang tepat untuk Joyland Festival Jakarta 2023.
"Kami selalu membayangkan posisi sebagai penggemar musik. Yang dalam setiap keputusan, program, dan lain-lainnya itu orientasinya selalu ke kenyamanan penonton," kata Ferry.
Memang, masih ada beberapa kekurangan minor dari acara ini. Namun saya sebagai penonton merasa hal itu tak mengganggu dari bagaimana saya menikmati seluruh penyelenggaraan tiga hari festival yang aslinya digelar setahun dua kali, Bali di awal tahun dan Jakarta di akhir tahun.
Awal 2024 nanti, Joyland Festival Bali telah siap diselenggarakan dengan duo asal Norwegia Kings of Convenience yang telah dipastikan sebagai headliner utamanya.
Tanpa gimik-gimik murahan, saya berani meramal jika Joyland Festival perlahan akan menjelma sebagai salah satu patron penting bagi iklim seni pertunjukan di Asia.
Bahkan, cepat atau lambat, nama Joyland Festival akan segera bersanding dengan festival semacam di luar Indonesia, seperti Summer Sonic di Jepang, Mahorasop di Thailand, maupun Clockenflap di Hong Kong.
(end)