Jakarta, CNN Indonesia --
Percakapan pribadi terkait dua perempuan yang diduga memeras Lee Sun-kyun ketika masih hidup dibeberkan media Korea pada Rabu (10/1). Percakapan itu menyingkap pemerasan yang sempat dilaporkan mendiang Lee Sun-kyun ke polisi.
Dispatch membongkar itu dengan memberikan detail oknum-oknum yang terlibat, termasuk senior Lee Sun-kyun, hingga manajer tempat hiburan para elite. Berikut detailnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tuan G: Pebisnis sekaligus senior Lee Sun-kyun. Ia merupakan pelanggan Entertainment Establishment G, sekaligus orang yang memperkenalkan Lee Sun-kyun dengan tempat hiburan para elite.
Nona K: Pengelola tempat hiburan elite yang pernah dihukum dalam enam kasus terkait narkoba sebelumnya. Kini menjadi terduga pelaku pemerasan terhadap Lee Sun-kyun.
Nona P: Teman baik sekaligus tangan kanan Nona K di tempat kerja dan tinggal di kompleks apartemen yang sama. Telah ditangkap atas dugaan pemerasan terhadap Lee Sun-kyun dan Nona K.
Nona L: Pegawai tempat hiburan Nona K. Terlibat narkoba bersama Nona K.
Tuan S: Mantan kekasih Nona L dan yang melaporkan kasus narkoba Nona K. Ia melaporkan penyalahgunaan narkoba karena kesal Nona L yang kala masih jadi kekasihnya jadi terlibat obat-obatan terlarang.
[Gambas:Video CNN]
Awal ancaman ke Nona K
Semua bermula ketika Nona K mendapatkan pesan ancaman pada September 2023 dari seseorang berinisial NeNemDdin dan mengklaim sebagai peretas.
Berdasarkan tangkapan layar perbincangan itu, NeNemDdin menyinggung mengenai album foto milik Nona K yang berisi banyak foto selebritas di dalamnya. Oknum itu juga mengatakan negara akan gempar jika mengetahui foto tersebut.
Oknum itu juga sempat menyinggung aksi Nona K yang screenshot pembicaraan mereka dan membaginya kepada orang lain. Nona P menjadi orang yang mendapatkan tangkapan layar percakapan itu.
Tak lama setelah itu, sekitar pukul 22.00 waktu setempat, NeNemDdin mengirimkan pesan kepada Nona P untuk meminta Nona K mengecek Telegram sebelum ia menghubungi 3***. Angka itu diduga merujuk pada empat angka terakhir nomor telepon Lee Sun-kyun.
Percakapan itu pun dikirimkan balik oleh Nona P kepada Nona K. Nona K pun sempat curiga NeNemDdin merupakan Jung Da-eun, mantan pasangan Han Seo-hee, yang sejak beberapa waktu sebelumnya sudah diperiksa terkait penyalahgunaan narkoba.
Nona K juga mengaku tak mengetahui 3*** dan menyatakan tak takut dengan pelaku pemerasan itu. Kepada Nona P, ia menyatakan tak bakal memberikan sepeser pun kepada NeNemDdin.
Dalam perbincangan itu, Nona P sempat menyebut nama Lee Sun-kyun dan mengatakan aktor itu tidak akan terdampak dengan ancaman yang diberikan NeNemDdin. Nona K pun setuju ancaman NeNemDdin tak ada hubungannya dengan Lee Sun-kyun.
Nona K butuh uang
Belakangan diketahui Nona K ternyata membutuhkan uang. Ia membuat Nona L terlibat kasus narkoba. Sehingga, Tuan S kekasih Nona L kala itu tahu dan marah. Tuan S mengatakan bakal melaporkan Nona K ke polisi.
Sehingga, Nona K mencoba menyuap Tuan S. Ia menyebut 10 juta won untuk urusan legal. Nona K juga menyatakan telah mengirim surat kepada Jung Da-eun dan mengaku tak takut dengan ancaman tak jelas.
Percakapan itu terjadi pada Agustus 2023. Kala itu, Tuan S mengatakan sudah melakukan hal yang seharusnya ia lakukan dan siap jatuh bersama-sama. Ia juga meminta Nona K untuk tidak menghubunginya lagi.
Nona K kemudian mencoba minta uang kepada Lee Sun-kyun dengan mengirimkan percakapan dengan NeNemDdin kepada aktor itu. Tak hanya itu, Nona K kemudian memberi tahu Nona P bahwa sudah melaporkan hal itu kepada Lee Sun-kyun.
Dalam periode itu, Nona P membahas dugaan makna di balik username NeNemDdin. Menurutnya, username itu berarti Bibim Noodle. Generasi muda disebut menyebut merk mie instan itu dengan NeNemDdin.
Ia pun mengatakan Jung Da-eun memiliki alias cafaghetti atau jjajangmyeon. Perkataan Nona P membuat Nona K semakin yakin NeNemDdin adalah Jung Da-eun atau orang yang akrab dengan Jung Da-eun.
Lanjut ke sebelah...
Identitas NeNemDdin
Kendati demikian, polisi belakangan mengungkap NeNemDdin adalah Nona P. Nona P memiliki burner phone (handphone sekali pakai) dan membuat username NeNemDdin. Sebelum beraksi, ia mengirimkan pesan ke karyawan lain untuk mengecek username itu.
Hal tersebut dilakukan karena Nona P mau mengecek kemungkinan nomor telepon di balik username keluar di Telegram atau tidak. Setelah memastikan hal itu, Nona P mulai mengancam Nona K sebagai NeNemDdin.
Namun, Nona K kemudian mulai berbicara mengenai pelanggan tempat hiburannya yang rata-rata selebritas dalam menanggapi ancaman.
Cerita itu malah jadi senjata makan tuan karena NeNemDdin jadi memeras Nona K dan meminta uang 100 juta won (setara Rp1,1 miliar) untuk diserahkan pada Rabu (beberapa hari setelah pesan ancaman). Ia menyatakan jumlah bakal bertambah 10 juta won jika melewati tenggat waktu.
"Ini terakhir kalinya saya beri tahu kamu. Siapkan itu [uang] jika tak ingin merusak hidup orang lain," bunyi pesan NeNemDdin.
"Apabila burner phone datang besok, saya akan memulainya dengan Sun-kyun. Berhati-hati lah," timpalnya.
[Gambas:Video CNN]
Nona K minta uang ke Lee Sun-kyun
Alih-alih menyelesaikan permasalahan itu, Nona K malah menggunakan ancaman NeNemDdin untuk mendapatkan uang lebih banyak. Ia kembali memberi tahu Lee Sun-kyun tentang ancaman pemerasan.
Nona K mengatakan NeNemDdin merupakan peretas yang tak kenal hati dan mengungkapkan telah diancam dengan foto-foto mereka. Ia pun menyatakan NeNemDdin minta 300 juta won (setara Rp3,5 miliar) uang tutup mulut.
Kepada Lee Sun-kyun, Nona K mengaku khawatir NeNemDdin akan membongkar semuanya kepada media apabila permintaannya tak dipenuhi.
Di sisi lain, Nona K kembali berbincang dengan Nona P bahwa tak akan memberikan NeNemDdin uang sepeser pun. Nona P kemudian menyinggung risiko terhadap Lee Sun-kyun apabila uang itu tak diserahkan kepada NeNemDdin.
"Dia akan hancur," jawab Nona K.
Nona P memperingatkan hal itu malah akan membuat Lee Sun-kyun menerka bahwa pemerasan dan semuanya direncanakan Nona K. Ia menyarankan Nona K untuk memberikan 100 juta won seperti yang diminta NeNemDdin.
Nona K kemudian bernegosiasi dengan NeNemDdin mengenai tenggat waktu pemberian uang. Ia melakukan hal itu karena belum mengantongi jawaban pasti dari Lee Sun-kyun mengenai uang tersebut.
Pada hari yang telah ditentukan, Lee Sun-kyun masih ragu memberikan uang. Nona K pun bertanya kepada Nona P mengenai hal-hal yang perlu dilakukan supaya Lee Sun-kyun memberikan uang.
[Gambas:Photo CNN]
Nona K kabur
Lee Sun-kyun pada akhirnya membuat kontrak dan memberikan uang 300 juta won kepada Nona K. Setelah menerima uang itu, Nona K mengirimkan foto tas berisikan uang kepada NeNemDdin dan mengatakan bakal menyerahkan uang tersebut.
Namun kenyataannya, Nona K malah kabur dengan uang tersebut. Hal itu membuat Nona P berusaha mencari tahu keberadaan Nona K. Nona K pun menghindari Nona P dan mencoba menghilang. Ia berjanji akan menelepon Nona P tapi tak pernah dilakukan.
Nona P terus mencari tahu Nona K dan mengatakan NeNemDdin kini mengancamnya karena Nona K kabur dengan uang. Menanggapi hal itu, Nona K mengklaim melaporkan kasus itu kepada National Intellligence Service (NIS).
Ia pun pamitan dengan Nona P dan menyatakan akan menyelesaikan masalah dengan NeNemDdin bersama NIS. Namun, Nona K sesungguhnya tak melaporkan itu kepada NIS.
Nona K juga meminta Nona P untuk berhenti menghubungi orang-orang di sekitarnya dan mengatakan dirinya bakal menghubungi Nona P di masa mendatang. Namun, Nona P tak perlu mengontak dirinya lagi.
Lanjut ke sebelah...
Nona K dilaporkan ke polisi
Melihat respons tersebut, Nona P menghubungi Tuan S dan sepakat melaporkan Nona K ke polisi atas dugaan penyalahgunaan narkoba.
Berdasarkan catatan kepolisian per Oktober 2023, mereka mendapatkan informasi awal dari Tuan S pada 10 September dan telah melakukan pemeriksaan langsung pada 12 September. Sehingga, pemeriksaan terhadap Nona K dimulai.
Ketika penyelidikan terhadap kasus narkoba dimulai, Nona P menyerahkan rambut Nona K dan tangkapan layar percakapan Nona K dengan para artis sebagai bukti. Dari sana diketahui Nona K menyiapkan paspor dan visa untuk lari ke luar negeri.
Pada 18 Oktober 2023, Nona K ditangkap polisi.
Pada saat itu, Nona P terus beraksi dan menghubungi Tuan G yang merupakan teman dekat Lee Sun-kyun. Ia mengajukan negosiasi untuk mendapatkan uang kembali dari Nona K. Namun, Tuan G memutuskan untuk diam.
[Gambas:Video CNN]
Nona P ancam Lee Sun-kyun
Pengabaian negosiasi membuat Nona P melakukan cara lain untuk mengancam Lee Sun-kyun. Ia membuat grup percakapan yang beranggotakan Tuan G dan kenalan Nona K.
Namun, orang-orang itu mulai mencurigai Nona K adalah NeNemDdin dan memutuskan mengabaikan chat Nona P. Tuan G juga memutuskan melaporkan kasus tersebut ke ranah hukum.
Tuan G mengatakan pihaknya sudah menyerahkan uang kepada Nona K dan memilih terus mengabaikan NeNemDdin. Sikap itu kemudian membuat NeNemddin meminta uang kepada mereka jadi hanya 50 juta won.
Setelah melalui banyak hal, NeNemDdin mendapatkan 50 juta won dari pihak Lee Sun-kyun.
[Gambas:Photo CNN]
Percakapan itu jadi bukti Lee Sun-kyun adalah korban pemerasan dari dua wanita berbeda. Namun, polisi tutup mulut dan tak pernah transparan tentang kasus pemerasan Lee Sun-kyun ketika ia masih hidup.
Polisi sebelumnya hanya fokus pada permasalahan narkoba meski Lee Sun-kyun melaporkan soal kasus pemerasan yang ia terima. Dispatch memberitakan polisi tak pernah melakukan pengecekan ulang kesaksian dari Nona K.
Sehingga, seluruh penyelidikan hanya berdasarkan kesaksian Nona K.
Polisi baru mulai menyelidiki lebih lanjut kasus pemerasan setelah Lee Sun-kyun meninggal dunia pada 27 Desember.
Polisi mulai menyiapkan penangkapan terhadap peretas (NeNemDdin atau Nona P). Sehari setelahnya (28/12/2023), polisi menangkap seseorang di Busan.
Berdasarkan laporan KBS pada Kamis (28/12), wanita itu seharusnya menjalani persidangan di Pengadilan Distrik Incheon pada Selasa (26/12) pukul 14.30 waktu Korea Selatan atas dugaan pemerasan.
Namun, dia tiba-tiba tidak hadir di ruang sidang tanpa penjelasan.
Hal tersebut membuat polisi mulai melakukan pencarian terhadap Nona P dan mengeluarkan surat perintah penangkapan. Setelah keberadaannya diketahui, polisi menahan P secara paksa.