Gin melumpuhkan Shinichi dan memaksanya menelan APTX 4869, racun hasil eksperimen Black Organization. Racun itu diyakini bisa membunuh siapa pun yang meminumnya. Sehingga, mereka langsung meninggalkan Shinichi setelah itu.
Alih-alih meninggal, tubuh Shinichi malah menyusut dan tampak seperti bocah berusia enam tahun sebagai efek samping racun tersebut.
Lihat Juga : |
Di tengah rasa kebingungan, ia bertemu Profesor Agasa, tetangga sekaligus teman dekat keluarganya. Profesor Agasa percaya dengan cerita Shinichi dan memintanya merahasiakan identitas diri supaya tak jadi incaran Black Organization.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saran tersebut membuat Shinichi menyiapkan identitas untuk tubuh barunya. Ia memilih nama alias Conan Edogawa yang diambil dari Arthur Conan Doyle dan Edogawa Rampo, penulis dan kritikus yang memiliki peran besar dalam perkembangan misteri dan thriller fiksi di Jepang.
Sebagai Conan Edogawa, ia berpura-pura menjadi saudara jauh Agasa. Ia pun dijaga oleh Ran dan membuatnya tetap bisa mengungkapkan misteri pembunuhan karena ayah Ran, Kogori Mouri, memiliki detective agency.
Tak hanya itu, demi melindungi dan mendalami identitas barunya, Shinichi yang kini dikenal sebagai Conan terpaksa mendaftar sebagai siswa di SD Teitan.
Ia berteman dengan Ayumi, Genta, dan Mitsuhiko sehingga mereka menciptakan Detective Boys. Hal tersebut dilakukan untuk mencari cara mendapatkan kembali tubuh yang sesungguhnya dengan bantuan pencipta APTX 4869, Ai Haibara.
Di sepanjang seri komik, Shinichi sempat kembali ke tubuhnya sebagai remaja, seperti pada Volume 26. Conan kembali menjadi Shinichi sekitar 48 jam menggunakan antidote (prototipe) yang disintesis Ai Haibara.
(chri)