Dalam kisah Nosferatu: A Symphony of Horror (1922), monster ini dikisahkan berencana pindah dari kastilnya di pedalaman Transylvania ke Jerman, usai membeli properti dari agen real estat bernama Thomas Hutter. Perbedaan lokasi tujuan ini karena penulis Henrik Galeen dan sutradara FW Murnau adalah sineas asal Jerman.
Kepindahan Count Orlok juga memperdaya istri Hutter, Ellen, untuk menjadi pendampingnya alih-alih korban untuk dihisap darahnya. Namun untuk bisa menyentuh Ellen, Orlok harus mendapatkan kerelaan dari perempuan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baik Nosferatu dan Dracula sama-sama menggigit korbannya dan menghisap darah mereka sebagai santapan. Namun perbedaannya adalah dampak yang ditimbulkan dari gigitan tersebut.
Dracula mampu menjadikan orang lain sebagai vampir bila ia menggigitnya. Namun hanya dalam kondisi tertentu gigitan tersebut tak mengubah korban menjadi vampir.
Sementara Nosferatu cenderung tidak mengubah korbannya menjadi vampir. Ia hanya mengambil darah korban sebagai makanannya hingga mati.
![]() |
Baik Count Orlok dan Count Dracula sama-sama mati berhubungan dengan perempuan. Namun keduanya memiliki perbedaan mencolok.
Count Dracula mati setelah kepalanya dipenggal dan paku besi ditancapkan ke jantungnya. Hal itu terjadi setelah Van Helsing memanfaatkan Mina yang memiliki hubungan psikis dengan Count Dracula.
Setelah mati, Mina pun terbebas dari pengaruh dan kutukan Count Dracula.
![]() |
Sementara dengan Nosferatu, ia mati karena paparan sinar matahari saat bersama dengan Ellen. Ellen menyerahkan dirinya kepada Nosferatu dan membiarkan makhluk itu menyantapnya dengan jendela terbuka lebar.
Namun Ellen membuat Count Orlok lupa waktu hingga ia tak sadar bahwa sinar matahari pagi dengan terang benderang masuk ke kamar dan memusnahkan makhluk tersebut.
(end)