Menteri P2MI Ajak Mahasiswa UIN Palu Merantau Jadi PMI Legal-Terampil

*** | CNN Indonesia
Sabtu, 05 Jul 2025 01:50 WIB
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, mengajak mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, mengajak mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu untuk membuka diri terhadap peluang menjadi pekerja migran legal dan terampil. Ia menyebut, peluang merantau bekerja di negeri orang secara legal ini bukan hanya membuka pintu rezeki, tetapi juga menjadi jalan menuju transformasi hidup.

Ajakan ini disampaikannya dalam kuliah umum di kampus UIN, Selasa (10/6). Dia menyebut bekerja di luar negeri bisa menjadi 'kuliah kehidupan' yang mampu melahirkan pemimpin-pemimpin baru di daerah.

"Banyak mantan pekerja migran sekarang jadi kepala desa, camat, bahkan anggota DPRD. Mereka punya cara berpikir yang lebih maju karena pernah melihat dunia luar. Ini yang saya sebut kuliah baru," kata Karding.

Lebih dari sekadar mencari nafkah, Karding menegaskan bahwa bekerja sebagai migran terampil merupakan investasi kualitas diri. Ia menepis stigma lama yang menganggap pekerjaan ini sebagai pilihan terakhir.

Menurutnya, dengan sistem pelatihan vokasi dan sertifikasi yang sedang dikembangkan pemerintah, pekerja migran Indonesia bisa bersaing di level global.

"Kita akan bangun Migran Center di kampus. Mahasiswa bisa ikut kelas bahasa Jepang, Korea, dan negara-negara tujuan lainnya. Semuanya berbasis kebutuhan dunia kerja internasional," ujarnya.

Karding menargetkan mahasiswa tidak sekadar menjadi pekerja, tetapi juga menjadi pekerja profesional bergaji tinggi. Ia menyebut angka gaji Rp20 juta hingga Rp30 juta per bulan bukan mimpi, asalkan dibekali keterampilan dan kesiapan mental.

"Pulang-pulang bisa jadi juragan. Mahasiswa jangan takut. Jepang, Korea, Eropa, kami fasilitasi. Yang penting mau belajar dan berani mencoba," ucapnya memberi semangat.

Tak hanya soal pelatihan teknis, Karding juga menekankan pentingnya literasi hukum dan keuangan. Hal ini karena banyak kasus pekerja migran tertipu kontrak atau kehilangan hasil kerja karena tidak paham cara mengelola uang.

"Ada yang kirim semua uang ke rumah, ternyata dipakai suaminya nikah lagi. Ini karena kurang literasi. Harus belajar cara mengatur keuangan dan berinvestasi," ungkapnya.

Menutup orasinya, Karding juga turut mengajak mahasiswa UIN Datokarama untuk menjadikan kuliah bukan sekadar mengejar ijazah, tetapi juga sebagai batu loncatan menjadi pemimpin masa depan, baik di dalam maupun luar negeri.

"Gunakan masa muda dan kesempatan kuliah sebaik-baiknya. Jangan takut merantau. Jadi pekerja migran yang legal dan terampil adalah bagian dari jalan sukses dan berkontribusi untuk negeri," tutupnya.

Dalam kesempatan itu, Karding juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Rektor UIN Datokarama, Lukman S. Thahir, tentang tata kelola pelatihan calon pekerja migran Indonesia di lingkungan kampus.

(***/***)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER