Ari Lasso belakangan ramai disorot setelah pertikaian panjang dengan Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) Wahana Musik Indonesia (WAMI). Polemik itu berkaitan dengan royalti lagu Ari Lasso yang didistribusikan WAMI.
Pelantun Hampa itu mempersoalkan distribusi royalti dari WAMI karena merasa hanya pernah menerima uang ratusan ribu rupiah. Jumlah itu jauh di bawah perkiraan royalt yang seharusnya diperoleh sang penyanyi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masalah yang dibongkar di media sosial itu lalu memicu keramaian karena disorot netizen. Ari Lasso beberapa kali melontarkan pernyataan pedas, begitu pula WAMI yang berusaha untuk meluruskan kemelut tersebut.
Keriuhan itu berujung keputusan Ari Lasso yang membebaskan lagu-lagunya dari royalti, seperti sejumlah musisi yang sudah melakukan gerakan serupa sebelumnya.
Polemik itu bermula saat Ari Lasso mengeluh di media sosial tentang royalti. Ia mengkritik WAMI, LMK yang menaunginya, kurang optimal dalam bekerja karena setoran royalti untuknya diduga salah transfer.
Dalam keluhan yang diunggah Ari Lasso pada Senin (11/8) yang menyertakan surat dari WAMI tertanggal 28 Juli 2025, musisi senior itu juga menyertakan LMK tersebut justru menyetor ke pihak yang tidak dikenal oleh Ari.
"Saya bingung membaca dari sekian puluh juta yang menetes hanya 700-an ribu, saya telepon sahabat Saya Mas Meidy Aquarius yang sempat di WAMI, dia pun juga bingung, dan menjawab gue sudah enggak di WAMI.... kekonyolan yang PALING HEBAT ADALAH ANDA TRANSFER KE Rekening 'Mutholah Rizal'," tulis Ari Lasso.
WAMI kemudian menanggapi pernyataan Ari Lasso lewat keterangan resmi. Lembaga itu menyatakan perhitungan dan distribusi royalti untuk Ari Lasso sudah benar, termasuk terkait jumlah.
Namun, WAMI mengakui ada kesalahan dalam pengiriman email laporan. Kesalahan itu pun sudah diperbaiki dengan mengirim ulang data yang benar.
"Data nominal yang diterima Bapak Ari Lasso bukan merupakan nominal Rp765.594 yang terdapat pada unggahan beliau di tanggal 11 dan 12 Agustus 2025," kata WAMI.
"Laporan royalti tersebut hanya mencakup periode distribusi Juli 2025 dan bukan keseluruhan royalti yang diterima selama setahun penuh."
Lanjut ke sebelah...