Jakarta, CNN Indonesia --
Stephen King menjadi salah yang bukunya paling banyak dan sering dilarang di sekolah-sekolah AS dalam tahun ajaran 2024-2025.
PEN America, lembaga nirlaba yang berfokus pada membela kebebasan berekspresi, mencatat buku-buku karya Stephen King disensor 206 kali. Novel Carrie (1974) dan The Stand (1978) masuk dari 87 bukunya yang terdampak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Stephen King, Ellen Hopkins, Sarah J. Maas, Jodi Picoult, dan Yũsei Matsui juga menjadi penulis yang buku-buku tulisannya dilarang di banyak sekolah negara bagian AS.
Laporan itu diterbitkan Mereka mencatat 6.870 kasus pelarangan buku pada tahun ajaran 2024-2025 di 23 negara bagian dan 87 distrik sekolah negeri.
Meskipun angka tersebut menurun dari lebih dari 10.000 kasus pada tahun ajaran sebelumnya, angka tersebut masih jauh lebih tinggi dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.
[Gambas:Video CNN]
Sejak Juli 2021, PEN America telah mendokumentasikan hampir 23.000 kasus pelarangan buku di 45 negara bagian dan 451 distrik sekolah negeri.
"Tekanan sensor telah meluas dan meningkat, mengambil berbagai bentuk-undang-undang, arahan, panduan yang menimbulkan kebingungan," ujar Kasey Meehan, direktur program Freedom to Read PEN America, dalam siaran pers.
"Daftar buku yang salah diberi label sebagai materi eksplisit, dan daftar jangan dibeli," tuturnya seperti diberitakan TIME pada Rabu (1/10).
"Pelarangan dan normalisasi sensor yang meresahkan telah memburuk dan menyebar selama empat tahun terakhir. Hasilnya belum pernah terjadi sebelumnya."
Sebagian besar pelarangan buku pada tahun ajaran 2024-2025 terkonsentrasi di tiga negara bagian: Florida dengan 2.304, Texas dengan 1.781, dan Tennessee dengan 1.622.
Ketiga negara bagian tersebut telah memberlakukan Undang-Undang yang memungkinkan penghapusan buku yang dianggap "tidak pantas" oleh sebagian orang karena berbagai alasan, termasuk perilaku seksual.
Sementara itu, PEN American tidak mengidentifikasi adanya kasus pelarangan buku di beberapa negara bagian lain, seperti Maine, New York, dan California.
Berikut 5 penulis yang bukunya paling banyak dilarang beredar di sekolah AS.
Stephen King
Penulis horor terlaris di balik puluhan judul termasuk Carrie, It, dan The Shining adalah penulis yang paling banyak dilarang selama tahun ajaran 2024-2025. 87 bukunya dilarang sebanyak 206 kali.
King telah secara terbuka mengecam larangan buku di masa lalu. Pekan lalu, ia mengunggah di media sosial tentang dirinya sebagai "penulis yang paling banyak dilarang" di negara ini, menyarankan agar orang-orang membaca buku-bukunya dan "melihat apa yang diributkan."
Lanjut ke sebelah...
Ellen Hopkins
Ellen Hopkins, seorang penulis fiksi dewasa muda, adalah penulis kedua yang paling banyak dilarang, dengan buku-bukunya dilarang sebanyak 167 kali selama tahun ajaran lalu. 18 judul bukunya dilarang beredar.
Hopkins telah menulis lebih dari selusin novel dewasa muda, termasuk seri Crank, Burned, dan Impulse, serta dua novel yang ia gambarkan sebagai novel kelas menengah dan beberapa novel untuk pembaca dewasa.
Ia, seperti King, telah menjadi kritikus vokal terhadap pelarangan buku. Dalam postingan blog ACLU Carolina Selatan 2023, Hopkins mempertanyakan alasan bukunya dilarang dengan catatan beberapa karakternya LGBTQ+ atau orang kulit berwarna.
Hopkins menyoroti alasan yang paling sering diberikan saat melarang buku-bukunya beredar adalah "eksplisit seksual."
"Saya menulis di tempat pembaca saya tinggal, dan remaja mengalami hal-hal itu setiap hari. Saya menulis dengan jujur karena saya menghargai kecerdasan, rasa ingin tahu, dan kecanggihan mereka," katanya.
"Tidak terpikirkan bahwa segelintir orang diizinkan untuk mengambil buku dari rak perpustakaan, untuk memutuskan bagi orang lain apa yang pantas atau tidak pantas dijadikan bahan bacaan," lanjutnya.
"Mengenai melindungi anak-anak kita, saya sering mengatakan bahwa ketidaktahuan bukanlah perisai. Pengetahuan adalah senjata terbaik mereka, dan buku adalah salah satu tempat teraman untuk mengumpulkan informasi."
[Gambas:Infografis CNN]
Sarah J. Maas
Penulis fantasi Sarah J. Maas termasuk penulis yang paling banyak dilarang. 21 judul karyanya dilarang sebanyak 162 kali. Maas terkenal karena seri Throne of Glass dan A Court of Thorns and Roses.
Enam buku karya Maas, termasuk semua buku dalam seri terakhir, masuk dalam daftar lebih dari selusin buku yang menurut Dewan Pendidikan Negara Bagian Utah musim panas lalu akan dilarang dari semua sekolah negeri di negara bagian tersebut.
Jodi Picoult
Penulis keempat yang paling banyak dilarang adalah Jodi Picoult, penulis buku terlaris termasuk My Sister's Keeper dan The Book of Two Ways. 23 buku Picoult telah dilarang sebanyak 62 kali.
Picoult juga telah mengecam pelarangan buku selama bertahun-tahun. Berbicara di sebuah festival tahun lalu, ia mengatakan bahwa pelarangan buku-bukunya dari sekolah sebagai "hilangnya kebebasan berbicara."
Meskipun ia merasa beruntung karena banyak pembacanya tidak mendapatkan buku-bukunya dari perpustakaan sekolah, ia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap para penulis.
Yũsei Matsui
Yũsei Matsui, seorang seniman manga Jepang, untuk pertama kalinya masuk ke dalam lima besar penulis yang paling banyak dilarang pada tahun ajaran lalu dengan 22 karyanya dilarang sebanyak 54 kali.
Matsui adalah kreator di balik serial manga Assassination Classroom, di antara judul-judul lainnya.