Sudah Siapkah Anak Menginap di Rumah Teman?

CNN Indonesia
Rabu, 13 Jan 2016 14:59 WIB
Saat liburan, biasanya ada saja ajakan untuk menginap di rumah teman. Kapan sebenarnya anak siap untuk menginap di luar rumah?
Ilustrasi (Dok. https://www.thinkstockphotos.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- Anak anda takut menginap? Musim liburan sebentar lagi akan tiba. Biasanya banyak aktivitas yang dapat dilakukan oleh anak, di antaranya adalah menginap atau sleepovers.

Namun mulai kapan sih seorang anak sudah boleh menginap di luar rumah atau di rumah teman? Sebagian anak remaja maupun yang masih di sekolah dasar, suka sekali dengan yang namanya menginap di rumah teman. Tapi memang ada juga yang tidak, bahkan untuk tidur terpisah dari orang tua saja masih tak berani.

Menurut Dr. Stephanie Mihalas seorang psikolog untuk anak, remaja, dan keluarga, sleepovers adalah bagian penting dari masa kanak-kanak. Itu merupakan kesempatan bagi anak untuk berkembang dalam pertemanan, kehidupan sosial, dan kemandirian.

Selain itu Mihalas juga mengatakan bahwa acara menginap anak-anak juga menjadi pelajaran untuk orangtua harus dapat menghadapi anak yang meninggalkan rumahnya. Sleepovers memang memiliki dampak positif terhadap anak anda, namun penting juga untuk mengetahui kapan mereka siap dan bagaimana menyiapkannya. Tidak ada usia yang spesifik untuk menentukan kesiapan anak untuk menginap. Ada yang pada usia 5 tahun sudah siap, namun ada juga yang perlu waktu lebih.

Yang paling simpel adalah mengetaui kapan anak sudah dapat melakukan ritualnya setiap malam secara mandiri, seperti: sikat gigi, ke toilet sendiri, dan tidak memiliki masalah susah tidur. Aspek paling penting mengenai kesiapan anak untuk menginap adalah pada saat ia sendiri yang menginginkan. Anak yang sudah siap pasti akan excited dan bahkan mau melakukan acara menginap di rumahnya. Cara paling sederhana adalah dengan bertanya kepada anak. Tapi jangan pula memaksa anak mengikuti acara menginap lantaran anda takut anak akan melewatkan pengalaman yang mengasyikan.

Psikolog Dr. Jephtha Tausig-Edwards mengatakan bahwa acara menginap adalah aktivitas sosial yang diperlukan sebagian anak untuk belajar mengenai bagaimana menjadi tamu ataupun tuan rumah yang baik. Namun hal tersebut bukan juga merupakan hal yang diwajibkan ataupun diharuskan. Jika anak masih ragu untuk mengikuti acara menginap, ada beberapa cara yang dapat anda lakukan menurut Mihalas, yaitu: Berikan penjelasan kepada anak anda mengenai acara menginap.

Cobalah ajak anak anda berbicara mengenai ketakutan yang dimilikinya. Dan katakan juga kepada anak bahwa ia akan dapat menghubungi anda kapan saja untuk memberikan rasa aman yang lebih.

Lakukan acara menginap di rumah anda, sehingga anak anda dapat mengetahui terlebih dahulu mengenai acara menginap itu seperti apa. Sehingga anak anda dapat merasakannya di dalam lingkungan yang nyaman untuknya.

Pastikan bahwa anda nyaman dengan situasi tempat anak menginap. Anda harus mengetahui siapa saja yang akan ada di sana, siapakah pengawas dewasa yang akan ada di sana, dan apakah anak anda nyaman dengan teman-teman dan pengawasnya di sana.

Lalu apabila ada yang anda rasa kurang nyaman seperti misalnya kakak laki-laki temannya yang juga akan mengadakan acara di rumahnya, cobalah bicarakan secara baik-baik dengan anak anda. Jelaskan juga kepada anak anda bahwa tidak apa-apa untuk menolak undangan menginap. Dengan menolak suatu undangan tidak akan membuatnya dilarang untuk bergabung dalam keseruan yang akan datang.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER