Jakarta, CNN Indonesia -- Memiliki anak dengan keterbatasan baca tulis, atau disebut dengan
diseleksia, merupakan keadaan yang membutuhkan peran orang tua ekstra untuk membantunya mengembangkan keterampilan bakat baca tulis. Umumnya gangguan ini dirasakan anak usia 7-8 tahun saat menginjak usia sekolah.
Peran orang tua sebagai guru, dan tutor utama anak sangat membantu ia dalam mengatasi kesulitannya. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu anak yang mengalami
diseleksia.
1. Anak-anak diseleksia umumnya menulis huruf dan angka dengan caranya sendiri.Bila umumnya menulis ‘I’ dari atas ke bawah, mereka akan menulis dari bawah ke atas. Begitu pula dengan huruf dan angka yang lainnya. Orang tua perlu mengubah kebiasaan tersebut agar mereka menulis dengan benar. Peragakan bagaimana cara menulisnya. Berilah alat peraga yang dapat dimengerti anak untuk menirunya. Siapkan waktu bagi orang tua untuk menemani hingga mereka berhasil.
2. Berikan contoh tulisan di atas meja belajarnya.Letakkan tulisan besar di meja anak, agar menjadi perhatiannya. Sesekali minta ia untuk meniru tulisan tersebut hingga sesempurna apa yang dibuat orang tuanya. Ia akan belajar meniru dan lakukan itu berulang-ulang.
3. Praktekkan gaya menulis d’nealian dan kursif sedini mungkin.Meski memiliki keterbatasan, mulai ajarkan anak metode menulis
d’nealian.
D’Nealian adalah gaya menulis yang ditemukan di Michigan yang menulis dengan huruf blok namun miring ke kanan. Mengapa metode ini membantu? Dalam gaya penulisan
d’nealian anak akan mudah membedakan antara “d” dan “b” karena prinsipnya huruf seperti bercermin. Anda dapat mempraktekkannya karena ada banyak lembar latihan yang tersebar di Internet untuk anak pelajari.
4. Lakukan olahraga.Perlu diperhatikan orang tua, ketika anak mengalami
diseleksia, mereka memiliki gangguan antara koordinasi belahan otak tengah yang menggabungkan otak kanan dan kiri. Cara terbaik untuk mengatasi ini adalah dengan melakukan olahraga tubuh yang mengontrol otak kanan dan kiri. Seperti menggenggam lutut kanan dengan tangan kiri, begitu sebaliknya. Gerakan sederhana ini perlu rutin dilakukan untuk membantu anak berjuang melawan
diseleksia-nya.
(ded/ded)