Jakarta, CNN Indonesia -- Semua orang tua pasti tahu bahwa banyak remaja, bahkan juga anak kecil suka melakukan kebohongan demi menghindari hukuman atau untuk mendapatkan izin untuk pergi ke suatu tempat yang sebenarnya tidak diizinkan.
Ayah Bunda mungkin tidak menyukainya namun hal tersebut sebenarnya bisa dimengerti. Apa yang perlu diingat sebenarnya adalah bahwa remaja biasanya berbohong ketika peraturannya tidak begitu banyak dan mereka sudah tahu apa konsekuensinya jika ketahuan berbohong.
Berbohongnya remaja biasanya mengenai isu-isu sosial, seperti siapa teman mereka atau apa yang dilakukan dengan teman-temannya. Tetapi hal ini dapat menjadi lebih buruk jika mereka berpikir bahwa orang dewasa akan menyebarkan cerita mereka. Jika ayah bunda secara lebih mendalam mengerti tentang kelemahan remaja, tidak akan mengejutkan bila ada beberapa hal yang mereka tidak ingin anda tahu.
Kita semua terkadang melakukan kebohongan: mengatakan sedikit kebohongan untuk pergi dari beberapa hal, kita mengatakan kebohongan putih untuk meningkatkan citra dan kelancaran interaksi sosial. Nyatanya malahan ada beberapa orang tua yang berharap anaknya bisa berbohong pada beberapa keadaan, seperti ketika seorang penagih utang datang, anak akan disuruh berbohong untuk mengatakan bahwa orang tua tidak ada di rumah.
Jadi tidak perlu heran kalau anak suka berbohong, karena kemungkinan besar penyebabnya adalah para orang tua yang melakukannya.
Mungkin anda marah dan kesal saat melihat anak anda berbohong. Namun pasti saja ada alasan tertentu para remaja melakukan itu. Mungkin mereka berusaha untuk tetap menghargai opini para orang tua mengenai dia dan tidak ingin mengecewakan ayah bunda.
(ded/ded)