4 Alasan Anak Mengabaikan Peringatan Ibu

Bahariyani Mareza | CNN Indonesia
Rabu, 18 Mei 2016 13:24 WIB
Terlalu sering memperingatkan anak, apalagi kalau bersuara keras, justru membuat anak mengabaikan itu. Apa sebabnya?
Ilustrasi (Thinkstock/BrianAJackson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ibu bisa saja geram dengan tindakan si kecil. Lalu apa yang ibu lakukan untuk memberikan peringatan kepada anak? Apakah ia memahami apa yang diperingatkan? Misal, "Taruhlah sepatumu di tempatnya".

Beberapa kasus bisa saja peringatan itu berhasil, namun banyak pula orang tua yang kehabisan cara, karena peringatannya tidak didengarkan. Berikut adalah beberapa kemungkinan, mengapa anak mengabaikan peringatan orang tua.

Terlalu banyak peringatan
Satu peringatan serius akan menjadi fokus perhatiannya. Lebih dari satu ia akan berpikir "ibuku selalu melarangku". Biarkan ia menyelesaikan apa yang jadi instruksi utama ibu. Setelah selesai, barulah dengan peringatan yang lain. Peringatan yang sama dengan waktu yang bertubi-tubi juga melatih anak semakin ingin mengabaikan peringatan.

Peringatan mengandung ancaman
Memasukkan unsur ancaman tidak berarti dapat membuatnya menuruti anjuran ibu. Misal "Tempatkan sepatumu di tempatnya atau ibu akan membakarnya". Ancaman hanya akan menimbulkan perdebatan di antara keduanya, jadi hindari.

Ibu membantunya
Banyak orang tua merasa lemah ketika peringatannya tidak dihiraukan. Jangan terjebak dalam situasi tersebut. Misal ibu memberi peringatan keras, agar anak menaruh sepatunya. Namun, tidak didengar akhirnya ibu sendiri yang menempatkan sepatu anak pada raknya. Biarkan ia menerima konsekuensi atas perilakunya.

Berkata dengan nada tinggi
Ketika perkataan tak dihiraukan, banyak orang berpikir untuk menaikkan nada suara. Hal tersebut justru membuat anak merasa orang tua adalah musuhnya. Sehingga dapat merenggangkan hubungan ibu dan anak. Menurut penelitian, berteriak sama bahayanya dengan memukul. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER