Jakarta, CNN Indonesia -- Kita sering kali makan goreng-gorengan, ayam goreng, tahu ataupun usus goreng yang dijual oleh pedagang kaki lima. Kamu sering memperhatikan warna minyak gorengnya?
Sering kali kita lihat minyaknya sudah menghitam. Memang sih tak semua pedagang gorengan memakai minyak yang warnanya begitu.
Nah, minyak yang warnanya gelap itu disebut minyak jelantah. Minyak jelantah sendiri adalah minyak yang sudah dipakai beberapa kali hingga umumnya warna minyaknya sudah gelap.
Minyak jelantah ini tak baik lho dampaknya bagi tubuh, kalau kamu sering makan makanan yang digoreng dengan minyak itu.
Ketika dipakai menggoreng, minyak goreng yang baru dibeli akan berkurang kandungan asam lemak tidak jemu dan vitaminnya. Apalagi kalau dipakai berkali-kali, maka yang tertinggal di minyak adalah kandungan asam lemak jemu yang berbahaya bagi kesehatan, sebab berpotensi menyebabkan penyakit jantung dan stroke.
Minyak jelantah juga mengandung senyawa karsinogen yang dapat menyebabkan kanker.
Nah, minyak jelantah bisa dibikin jernih loh oleh pedagang yang nakal. Mereka memakai kaporit. Kamu bisa mengecek minyak yang digunakan, apakah benar-benar baru atau hasil penjernihan dengan kaporit.
Biasanya minyak yang masih baru bila dikocok dalam kemasannya ia berbuih, tidak berbau serta tidak kental. Kalau minyak jelantah tak begitu.
Di rumah, kalau kamu hendak menggoreng sesuatu, ingat ya, penggunaan minyak goreng yang sehat itu hanya maksimal tiga kali digunakan. Lebih dari itu sebaiknya dihindari.
(ded/ded)