Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu cara untuk menghemat air adalah habiskan makananmu. Dalam setiap makanan, terdapat banyak air yang terbuang. Begitupula ketika makanan dibuang, maka akan dibutuhkan banyak air pula untuk melarutkannya.
Saat membuang makanan, ada banyak air yang terbuang mubazir. Paling tidak terdapat 1,3 milliar ton makanan terbuang setiap tahunnya di seluruh dunia. Sebanyak 5,5 kilometer kubik air terbuang siasia untuk menanam pangan yang terbuang. Sedangkan 250 kilometer kubik air terbuang untuk melarutkannya. Jumlah tersebut sebanding dengan jumlah kubik air di waduk Saguling, Bandung dalam setahun.
Sampah sisa makanan kebanyakan berasal dari negaranegara maju yang memiliki daya beli tinggi. Sampah makanan dapat berupa berbagai sumber makanan mulai dari buah, sayur, seafood, kacangkacangan, daging dan susu.
Daging adalah salah satu sumber makan yang sering berakhir di tempat sampah dan membutuhkan banyak air untuk melarutkannya. Organisasi pangan PBB atau FAO menyebutkan dalam setahun paling tidak 11 pounds daging terbuang siasia. Untuk melarutkannya dibutuhkan 19.800 galon air.
Itu hanya satu jenis makanan, belum lagi dari sumber makanan yang lainnya seperti telur ayam. Jika pertahun terbuang hanya 64 butir maka sebanyak 5.000 galon air akan terbuang untuk membersihkannya.
Saat ini populasi diseluruh dunia telah mencapai 7 miliar. Diperkirakan tahun 2075 jumlahnya akan meningkat menjadi 9,5 miliar orang. Tentu jumlah tuntutan kebutuhan air bersih akan juga meningkat. Perlu dilakukan cara efisien untuk menghemat, mengolah, dan memanfaatkan air dengan efektif. Salah satunya adalah tidak membuang makanan secara siasia.
(rkh/rkh)