Pernikahan Dini, Perlukah Dilebih-lebihkan?

Handy Somantri | CNN Indonesia
Selasa, 16 Agu 2016 11:59 WIB
Perlukah kabar soal pernikahan seorang anak laki-laki yang berani menikah di umur 17 tahun dilebih-lebihkan? Apalagi beranggapan seolah itu keren sekali?
Ilustrasi (Thinsktock/Top Photo Corporation)
Jakarta, CNN Indonesia -- Baru-baru ini banyak sekali orang melebih-lebihkan pernikahan seorang anak laki-laki yang berani menikah di umur 17 tahun. Dan banyak yang beranggapan seolah itu keren sekali.

Padahal belum tentu seperti yang dibayangkan. Sebelum itu, juga banyak yang menikah lebih muda. Lihatlah ke daerah-daerah. Anak remaja belasan tahun sudah banyak menikah. Dan, ya, itu biasa saja.

Ini bukan sinis terhadap hal begitu. Hanya saja, tidak perlulah kita mengaitkan jodoh seseorang, yang umurnya lebih dewasa dari anak 17 tahun itu, tapi belum menikah. Seolah-olah mereka lebih pengecut dari anak 17 tahun itu.

Mungkin kita tidak tahu. Ada yang sudah berusaha. Berdoa. Berjuang mati-mati, tapi memang belum waktunya, tidak juga akan menikah.

Bukankah sudah dijelaskan. Jodoh, rezeki, dan kematian sudah ditentukan. Tugas kita hanya berusaha. Kadang apa yang kita lihat keren. Tidak benar-benar sekeren itu. Apa yang kita lihat sederhana, tidak sesederhana itu. Tidak perlulah kita harus membanding-bandingkan jodoh si A dengan si B, si C, dan lainnya.

Jika seseorang menikah usia 17 tahun, atau lebih muda dari itu. Atau usia 40 tahun sekali pun. Memang itu jalan hidupnya. Itulah ketetapan Tuhan atas dirinya.

Tidak ada satu hal pun terjadi di dunia ini kecuali atas izin Tuhan. Apa pun itu. Kalau seseorang belum juga menikah, itu juga karena izin Tuhan.

Jadi, jangan pernah men-judge sesuatu tanpa memahami maksud dan mengerti apa yang sedang dilakukannya. Karena pada dasarnya setiap orang itu berpasang-pasangan, janganlah merisaukan tentang jodoh seseorang. Fokuslah pada tujuan kita sendiri, sebelum sibuk mengurusi kehidupan orang lain. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER