Jakarta, CNN Indonesia -- Jejak hidup santun pada tradisi-tradisi, ajaran tata tertib mengolah hidup, tentang kebaikan, tentang tujuan cita-cita. Tergambarkan di seragam sekolahku, pilihan telah diberikan kepadaku. Sungkem.
Setelah kekasih abadi cintamu menjadi pahlawan di segala cuaca keluarga. Kau menyusul. Aku sandingkan seperti keinginan janji kasihmu.
Tangis pertama melihat dunia, semua, tentang kehidupan Ibu dan Ayah. Aku belajar membaca kalimat pendek, belajar mengenali alfabet, belajar menghapal perkalian angka-angka, penambahan dan pengurangan nilai dari sejumlah angka. Pertama dalam hidupku menuliskan nama Ibu dan Ayah, di bawah gambar rumah-rumahan, di antara kebun angan-angan di buku gambarku.
Waktu membawaku dan kakak-kakak, secepat cahaya bagai menuju dunia lima demensi, sampai waktuku akil balik. Setiap kali sungkeman dengan Ibu dan Ayah, khusuk, terasa mengalir di hidupku. Saat-saat aku banyak kesalahan, cerewet, suka merajuk, sebab permen atau layang-layang.
Berbincang-bincang, bertukar pikiran dengan Ayah, memilih cita-cita. Mau apa dan kemana tujuanku. Ibu, senantiasa ada di dekatku, selalu. Memberi terang pada pilihan, sepakat kami berdua, lalu aku sampaikan pada Ayah. Lega rasanya, mendapat restu dari Ibu dan Ayah. Setelah itu Ibu kembali menyiapkan sarapan di meja makan. Aku ke dapur. Kakak-kakak menyusul menggelitikan senda-gurau. Cinta…
Edelweiss, aku bawakan di peraduan Ibu dan Ayah. “Ini bunga abadi para pencinta Jagad Raya…” Kata Ibu dan Ayah, saat kebahagiaan hadir bersama anak-anakmu, masa lampau itu…
Toga kenangan masih tersimpan dalam lemari kaca di ruang tamuku. Tersimpan pendidikan, kasih sayang, cinta Ibu dan Ayah, kasih sayang kakak-kakak dan para guruku. Telah sampai pada tujuan seperti pernah tergambarkan di baju seragam sekolahku, ketika itu…
Lihatlah, mereka juga hadir di peraduan keluarga kita, kini, juga para cucu-cucumu, bersama dunia mereka…
“Sepenuh cinta dan kasih sayang, berikan pada negerimu… Salam Indonesia Unit.” Bisik Ayah masih terasa hingga kini… Ibu, tersenyum kepadaku di antara malaikat kasih sayang…
(ded/ded)