Horizon Angan-Angan

Deddy Sinaga | CNN Indonesia
Rabu, 24 Agu 2016 12:09 WIB
Doa untuk anak negeri di tapal batas.
Upacara hari kemerdekaan di daerah perbatasan Skouw, Papua, Rabu (17/8). (CNN Indonesia/ANTARA FOTO/Indrayadi TH)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 17 ribu pulau lebih, sebuah negeri kaya ragam pesona budaya multi kultur. Bangga menjadi Indonesia, bernama lengkap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Nun di sana di sudut-sudut kaki langit terjangkau, meskipun belum pernah melihat batas-batas Negeri Indah ini. Ingin dan rindu hanya menjadi impian semusim, hingga usai waktu ini tak jua sampai di sana. Rindu…

Angan-angan ke tapal batas dekat itu. Kelihatan langitnya, tapi tak tampak saudaraku di sana, dari sini. Hanya kabar dari burung-burung Rajawali indah membawa pesan, ada, saudaraku di batas wilayah negeri ini, dekat selalu dengan angan-angan ingin berjumpa, bercengkerama tentang matematika, budi pekerti bahasa, prakarya, menggambar indahnya pepohonan, hutan-hutan perbatasan Negeri Nyiur Melambai.

Sebuah kabar, sebersit berita, menggembirakan perasaan surgawi bahwa di tapal batas dekat itu, ada pengabdian para guru, mengajar para Ananda, saudara kami, sama persis dengan kami, sedang belajar di dalam kelas, sedang berhitung perkalian angka-angka, sama persis dengan di sini, bahkan memiliki rasa cinta pada Sang Dwi Warna, melebihi kami di sini, mereka ingin terus belajar, berpendidikan, itu, cita-citanya.

Tak sulit, tak mahal benar, hanya, terus menunggu kesetaraan pendidikan di tapal batas dekat itu, tak jauh dijangkau oleh kasih sayang, setulus cinta bagi pemerataan pendidikan di sekolah-sekolah sederhana, bersama buku-buku, sama persis dengan di sini. Takkan sebanding jika diukur dengan biaya perhelatan formal mahal, seharusnya mampu, menjangkau kesetaraan pendidikan di tapal batas dekat itu.

Di sini juga Indonesia, katamu suatu kali di surat untukku di impian seakan aku di sana. Kita berlari ke lereng-lereng bukit hijau dalam realitas suci persaudaraan, aku terjatuh ketika menuruni bukit itu, kau segera menolongku, memetik beberapa daun membalut luka goresan di lututku. Ada kelapa muda kau berikan padaku, sisa airnya setelah kuminum, kau teteskan di permukaan daun penutup lukaku.

Sebuah impian saudaraku. Dalam syair nyanyian ‘Tanah Airku’ ditulis oleh pahlawan pendidikan Saridjah Niung Bintang Soedibjo, dikenal sebagai Ibu Soed, terus mengumandang, kangenku kepadamu semakin bertumbuh ingin berlari menjenguk seluruh tapal batas negeriku, tak ingin tali terikat persaudaraan terputus, menjadi kisah-kasih tak sampai. Di surat terakhimu dimimpiku, kau bilang sedang upacara Bendera Ulang Tahun Negeri kita.

Ya. Aku dengar suara merdu dari sudut-sudut kaki langit, lagu kebangsaan 'Indonesia Raya' memenuhi angkasa NKRI. Doaku untukmu saudaraku di tapal batas dekat itu. Sehat selalu untuk semua keluarga di sana, bersama kita menanam benih, menumbuhkan cinta dan kasih sayang, bersama Sang Dwi Warna. Salam Indonesia Unit. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER