Jakarta, CNN Indonesia -- Apa rasanya ada di balik kemudi pesawat dan menerbangkannya ke angkasa? Kita tanya Gad Pascalis, seorang pilot maskapai swasta, yuk.
Alumnus SMA Gonzaga Jakarta ini bercerita soal pengalamannya pertama kali menerbangkan sebuah pesawat. Itu terjadi saat dia masih belajar di sekolah penerbangan. Saat itu dia ditemani seorang instruktur.
Jadi, kata Gad, saat duduk di
kokpit, hal pertama yang harus dilakukan pilot adalah mengenakan jas dan
headset.
Headset ini membantu pilot berkomunikasi di antara deru suara mesin pesawat.
Setelah itu pilot harus memasang sabuk pengaman lima titik. Instruktur kemudian menjelaskan tentang instrumen dan panel-panel yang ada di
kokpit. Seperti: tuas
throttle, tuas
flap,
Primary Flight Display,
overhead panel, dan sebagainya.
Sesaat perasaan tegang hinggap saat melihat instrumen
kokpit yang rumit dan intonasi instruktur yang tegas. Namun instruktur mencoba mencairkan suasana sembari tetap memberikan pengarahan langkah-langkah yang harus dilakukan seorang pilot pada saat
take off dan
landing atau disebut
circuit procedure.
“Deru suara mesin pesawat kembali meraung, tangan saya pun sambil mendorong tuas
throttle ke depan. Semua tuas dan peralatan dicoba, layar informasi dicek, saya pun siap untuk berangkat,” kata Gad kepada CNN Student, beberapa waktu lalu.
“Seru bisa merasakan pesawat kecil yang saya terbangkan itu goyang kena angin, bisa merasakan pesawat terbang
bumpy (goyang naik turun sepanjang terbang), bisa lihat rumah-rumah jadi kecil dari atas, pokoknya seru deh,” ujar Gad lebih lanjut.
Namun, pada saat perdana terbang, kita masih disuruh merasakan
handling pesawat supaya kita menyatu dengan pesawatnya. Selain
handling, kita juga latihan belok kiri, kanan, terbang menanjak, turun, lalu terakhir diajari
landing.
(ded/ded)