Jakarta, CNN Indonesia -- Daya tarik lokalitas ini menjadi penting, di tengah kebosanan terhadap budaya massa yang dibawa oleh kapitalisme global. Menurut Anthoy Gidden (2001) globalisasi menjadi alasan bagi kebangkitan kembali identitas budaya lokal di berbagai belahan dunia.
Semakin homogen gaya hidup masyarakat akibat globalisasi, semakin kokoh ketergantungan masyarakat kepada nilai-nilai yang lebih dalam seperti agama, seni dan sastra. Demikian juga dari perspektif lokal, ketika dunia semakin tumbuh homogen maka kita semakin menghargai tradisi yang bersemi dari dalam.
Nilai lokal disamping mampu menginspirasi tumbuhnya kearifan lokal (local indigeneus), di satu sisi tumbuh menjadi nilai-nilai kehidupan yang memberi makna pada kehidupan dan interaksi sesama mereka. Nilai strategis budaya lokal telah menginpirasi berbagai daerah untuk mengembangkan potensi lokalitas dalam pengembangan pariwisata.
Dengan berbagai pertimbangan tersebut di atas, maka pengembangan pariwisata tidak boleh meminggirkan budaya dan spirit lokal. Oleh karena itu perlu digagas pengembangan pariwisata yang sejalan dengan pengembangan budaya dan semangat manusia beserta cipta, rasa dan karsanya. Gagasan tersebut dikembangkan berdasarkan asumsi bahwa pembangunan daya tarik wisata didasarkan pada pembangunan masyarakat dan budayanya.
Lantas apa solusinya? Dikarenakan masih rendahnya kesadaran kita betapa pentingnya penggasan pariwisata yang berbasis kearifan lokal di sini saya akan menawarkan solusi untuk mengembangkan pariwisata yang berbasis kearifan lokal tersebut:
1. Mensosialisasikan kepada pihak terkait seperti menteri kepariwisataan betapa pentingnya kepariwisataan berbasis kearifan lokal tersebut, karna di prediksi bahwa di masa akan datang ketertariakan masyarakat akan pariwisata yang berbasis lokal itu sangat tinggi.
2. Mengajak orang-orang yang ingin bergabung baik sebagai donator atau semisalnya untuk bergabung dengan kita.
3. Observasi ketempat yang akan di kembangkan dalam hal ini, kita datang dan mensosialisasikan kepada masyarakat setempat betapa menariknya kepariwisataan yang di poles dengan kearifan lokal.
4. Mencari seponsor yang ingin mewadahi dan mempromosikan gagasan ini.
Semua itu bertujuan untuk:
1. Menjadikan kepariwisataan Indonesia memilliki daya saing
2. Mereduksi dampak globalisasi dan modernisasi supaya tidak menghilangkan dan mengikis kearifan lokal yang kita miliki
3. Memperkenalkan kearifan lokal Indonesia, supaya tidak mudah di klaim oleh Negara lain
4. Mengharumkan nama Indonesia di mata dunia dalam kepariwisataan
Sedangkan manfaatnya:
1. Meningkatkan perekonomian Negara dan daerah itu sendiri
2. Membuka lapangan kerja bagi penduduk sekitar
3. Secara tidak langsung mengangkat nama daerah itu ssendiri
4. Mengurangi pengangguran yang ada
5. Kearifan lokal yang kita miliki secara tidak langsung akan selalu lestari dan tidak punah, karna memang kearifan lokal itu sendiri menjadi identitas bagi bangsa kita
Sasaran dari semuanya adalah pemerintah yang bersangkutan, warga daerah yang bersangkutan, Warga Indonesia secara umum.
(ded/ded)