Jakarta, CNN Indonesia -- Apa yang kamu ingat dari kota Semarang? Makanannya yang menggiurkan, Klentengnya yang megah dan bangunan di kota lama yang mengajak kita kembali ke masa lalu? Yuk, kita mulai menjelajahi Ibukota dari Jawa Tengah ini!
Terletak di jalur Pantai Utara Jawa, Semarang dijuluki sebagai Venetie van Java atau Venesia dari Jawa, sebutan itu dipakai karena Semarang dialiri banyak sungai di tengah kota.
Selain mirip Venesia, ada pula Little Netherland untuk kawasan Kota Lama. Ini karena banyak bangunan kuno yang memiliki ciri khas seperti yang ada di negeri kincir angin itu. Salah satunya Lawang Sewu yang berdiri megah di sisi Timur Bundaran Tugu Muda.
Apa yang kamu tahu tentang bangunan yang sering disangkutkan dengan cerita mistis ini?
Bila diartikan ke bahasa Indonesia, Lawang Sewu memiliki makna Seribu Pintu. Bangunan karya arsitek Belanda, C. Citroen ini memiliki tiga gedung, dua diantaranya merupakan gedung berlantai tiga yang memiliki banyak pintu. Satu gedung digunakan untuk museum khusus menyimpan foto sejarah lama Lawang Sewu.
Bangunan terlihat sangat terawat dan berdiri kokoh. Pelataran yang luas dan dikelilingi beberapa pohon besar dan taman-taman kecil membuat asri suasana.
Meski begitu, saat masuk ke dalam gedung, menembus lorong-lorongnya ada kesan seram yang menyelimuti pikiran saya. Maklum, gedung yang dbangun pada 27 Februari 1904 ini memiliki cerita yang kelam.
Pada salah satu bagian gedung, lantai dasar gedung ini merupakan sisa- sisa kekejaman penjajahan Jepang. Pada penjajahan Jepang, gedung ini dialih-fungsikan untuk basis peristirahatan.
Ruang di lantai dasar atau ruang bawah tanah ini, digunakan tentara Jepang untuk memenjarakan tahanan Belanda maupun Pribumi. Inilah asal muasal cerita yang menjadikan tempat ini begitu mistis, karena dihubungkan dengan tahanan-tahanan yang terbunuh dengan sadisnya.
Kekejaman tersebut terjadi pada masa penjajahan Jepang. Sebelumnya pada 1904 di masa kedudukan Belanda, gedung ini digunakan sebagai kantor pusat Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) atau kantor kereta api. Seiring waktu berjalan, kini Lawang Sewu menjadi bangunan megah beraksitektur apik khas Belanda yang bisa kita telusuri sejarah lamanya.
Meski memiliki kisah yang cukup kelam, Lawang Sewu tetap menjadi tempat wisata wajib yang kamu kunjungi!
Salah satu pengunjung asal Pemalang, Retno, menuturkan bahwa ia sudah berkunjung ke Lawang Sewu dua kali.
“dulu pernah ke sini untuk trip bareng temen kelas dan sekarang nemenin saudara yang pengen ke sini dan ingin memperkenalkan tempat wisata di Semarang juga.” Tuturnya disela-sela percakapan.
Kalau kamu ingin mengunjungi gedung megah ini, cukup mudah, lho! Letaknya berada di tengah kota dan sudah sangat populer. Kamu bisa menggunakan kendaraan pribadi atau Bus Trans Semarang (BRT).
Tiket masuk hanya Rp10 ribu, bila kamu ingin menelusuri ruang bawah tanah ada biaya tambahan sekitar Rp30 ribu. Oiya, Lawang Sewu buka setiap hari pukul 06.00-18.00 WIB
(rkh/rkh)