Puisi: Sambal Terasi

Deddy Sinaga | CNN Indonesia
Minggu, 20 Nov 2016 10:37 WIB
Palsu berhati karet. Biarin katamu. Mendidih rasanya menghirup aromamu, seperti bau sepatu di angkasa abu-abu. Mirip cuaca setelah hujan pura-pura
Ilustrasi (Foto: NASA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Palsu berhati karet. Biarin katamu
Mendidih rasanya menghirup aromamu
Seperti bau sepatu di angkasa abu-abu
Mirip cuaca setelah hujan pura-pura

Main parodi musikal mendayu sumbang
Terlalu peka pada hari musim bunga plastik
Bahkan terbang naik tawon madu racun
Para peri menyulap embun jadi ilalang

Cekikikan, berhasil menipu tawon
Bola api nyala di matamu berkerlipan
Seperti kuda naik badak, girang
Seperti harimau naik gajah, riang

Kurcaci putri salju menari-nari
Kisah cinta di hari minggu
Siapa berani main seteru
Menyala api di rambu-rambu

Ohoi! Omong-kosong bergema
Nuansa palsu mencuci muka
Memicu gerhana di kain kelambu
Memberi mimpi di waktu bisu

Sajak biru semakin ungu
Tak berani bilang siapa kamu
Malah meninju muka sendiri
Kalah main dadu oleh waktu

Siapa berani meramal angka
Siapa berani mengatur bintang
Siapa berani merubah penanggalan
Siapa berani mengaku kucing

Naik pesawat duduk di samping pilot
Tak ada kuda sapi pun jadi gerobak
Siapa mau bercumbu sambil terbang
Akar pun tak berani tumbuh melayang

Orkes pantun membisu di dalam peredam
Putusan, dipastikan memuja kantong sendiri
Ruang tak berpintu meredam hingar-bingar
Mati ogah hidup tak mau di lubang tanpa dasar (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER