Sajadah Langit Membentang Doa

Deddy Sinaga | CNN Indonesia
Jumat, 16 Des 2016 15:28 WIB
Ketika doa-doa tentang kebaikan terbang menuju langit surgawi. Para malaikat membuka semua pintu kebaikan bagi siapa saja di manapun berada.
Ilustrasi (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Selamat pagi Indonesia. Selamat pagi anak negeri lintas generasi dalam cinta dan kasih sayang.

Ketika doa-doa tentang kebaikan terbang menuju langit surgawi. Para malaikat membuka semua pintu kebaikan bagi siapa saja di manapun berada, sebab semua makhluk saling berbincang, ngobrol tentang rerumputan, hutan-hutan dan lautan juga pegunungan, memberi salam dalam cinta terkasih di atas sajadah putih terputih tak serupa putih apapun.

Burung-burung putih tak serupa putih apapun memberi salam cinta dalam kasih damai kepada bumi dipijak langit dijunjung. Salam cinta dalam kasih terus bergulir menuju makhluk para binatang di bumi. Kepada pohonan dan para ranting. Kepada pegunungan dan lautan, di kejauhan terdengar hutan dalam nyanyian syair-syair mazmur peradaban manusia.

Jagad Raya terang multi warna gemerlapan, menyala milyaran lilin para lintas generasi. Planet-planet saling berjabat tangan melihat bumi semakin menyala dalam warna-warni kehidupan di realitasnya. Ketika Sang Pencipta berkehendak, semua makhluk sekalipun manusia bersujud khusuk bersama semua kaum.

Hidup, hakikat menunggu proses indah kematian, proses dari awalannya hingga akhirnya dan sebaliknya, di bolak balik jungkir balik tetap menjadi baik dan benar. Jika dasarnya berniat baik dan benar tak ada syirik dan kolaborasi syakwasangka.

Sang Pencipta Alam Raya dan Segala isinya tak pernah membedakan apapun. Manusia dan habitatnyalah senantiasa membedakan kaumnya seakan lebih hebat dari kaum lainnya. Manusialah pengutuk dirinya sendiri, sebab takut melihat cermin wajahnya sendiri, takut melihat kesalahannya sendiri, takut terlihat perilaku negatifnya.

Itu sebabnya berdamailah dengan nurani kemanusiaan dalam diri, agar berani melihat cermin diri, berani melihat kesalahannya, berani memberi kebaikan dalam damai di kebenaran bagi semua kaum, kita bersaudara dalam bernegara.

Indonesia Unit tidak mendadak ada dalam kata dan salam saja. Indonesia unit hadir dan senantiasa ada sejak adanya nusantara, sejak adanya keinginan kehidupan bernegara, di dalam hati nurani rakyatnya, berdaulat menjalankan fitrah Ilahi bagi perdamaian sepanjang hayat dalam cinta dan kasih sayang Indonesia Unit. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER