Jakarta, CNN Indonesia -- “Beri aku sepuluh orang tua maka akan kucabut Semeru dari akarnya. Tapi beri aku satu pemuda, maka akan kuguncangkan dunia!”
Perkataan Soekarno tersebut tentunya tak asing lagi di telinga kita. Kalimat motivasi yang mengindikasikan betapa pentingnya seorang pemuda bagi kemajuan suatu bangsa. Ya satu saja. Jika satu saja dalam kalimat tersebut sudah bisa mengguncangkan dunia, bagaimana jika dua, tiga, sepuluh, tiga puluh, seratus. Hampir tiga per empat bumi Indonesia ini dihuni oleh pemuda.
Pemuda, dengan segala potensinya yang memang masih muda: Semangatnya, kecerdasannya, idealismenya, daya juangnya, dan cita-cita luhurnya. Pemuda, dengan segala kekuatan dan keyakinan dirinya. Pada masa-masa inilah pemuda, seorang manusia mencapai titik terdahsyatnya. Ia akan bisa melakukan apa saja karena segala sesuatu terlihat rasional di matanya.
Bangsa Indonesia seakan tiada henti-hentinya dilanda berbagai persoalan dan masalah yang sangat berat, paling penting adalah krisis moral. Krisis moral merupakan hal mendasar dalam pembangunan manusia karena moral merupakan dasar seseorang bersikap dan bertindak.
Indonesia saat ini sedang menanti bangkitnya anak-anak muda untuk mulai membangun sebuah mimpi Indonesia masa depan. Membangun optimisme kolektif bahwa suatu saat para anak muda akan mampu mewujudkan mimpi Indonesia, dan menjadi terhormat di antara bangsa-bangsa lain di dunia. Bahkan lebih dari itu, bangsa ini perlu bermimpi untuk suatu saat memimpin dunia.
Sekarang kita adalah pemuda. Segala sesuatu ada di tangan kita. Kita dianggap sebagai penentu peradaban karena langkah dan gerakan kita akan merubah sebuah ketidakadilan.
(ded/ded)