Jakarta, CNN Indonesia -- “KPK Sidik Kasus Baru yang Lebih Besar dari e-KTP” (CNN Indonesia Rabu, 15/03/2017 12:37 WIB) Apakah itu, demikian dirilis CNN Indonesia hari ini.
Baiklah apapun itu. Perilaku tindak pidana korupsi. Bukan contoh baik baik pelajar dan mahasiswa Indonesia, tengah belajar mengembangkan diri bagi bakti pada negara, bangsa, keluarga, Bunda dan Ayah.
Perilaku korupsi, akibat butuh uang lebih banyak dengan cepat dan ingin cepat kaya. Contoh buruk bagi pendidikan karakter berbangsa dan bernegara terutama bagi pelajar Indonesia. Adakah nurani positif sedikit saja di antara para pelaku korupsi itu. Bukankah mereka juga memiliki keluarga dan anak-anak di kehidupannya. Demikian kan adanya.
Adik dan Kakak. Benar, bahwa setelah menyelesaikan tugas belajar pada sarana pendidikan, lalu menuju cita-cita, bekerja untuk keluarga, artinya berwawasan sumbangsih kebijaksanaan keahlian dan kecerdasan bagi sesama, baik di ranah publik maupun personal (rumah, keluarga). Berkerjalah dengan baik dan benar, ‘tidak tergoda’ untuk korupsi dengan cara membuat kuitansi kosong atau markup. Tidak boleh ya.
Beruntung dunia memiliki figur pemimpin berketeladanan di negeri masing-masing, dapat dijadikan contoh wawasan perilaku kebaikan di kebenaran. Presiden RI, Joko Widodo dan Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama. Keduanya dapat disandingkan sebagai tokoh dunia amat bersahaja, baik dalam berbudi bahasa maupun keteladanan kepemimpinannya.
Mendukung KPK, sama dengan mendukung program Indonesia anti-korupsi dan narkoba, telah ditegaskan berulang kali oleh Presiden RI, Joko Widodo.
Perilaku korupsi memang aneh, umumnya pelaku korupsi berpendidikan lebih dari cukup, beragama dan berwawasan intelektual mumpuni, dengan jabatan sangat baik dan tinggi. Apa ada yang salah pada perilaku norma-norma kehidupan mereka? Naif. Memang harus naif mempertanyakan hal perilaku aneh dari karakter personal koruptif.
Apakah undang-undang anti korupsi ancaman hukumannya masih lemah atau kurang tepat beratnya. Tampaknya, barangkali wajib ditinjau kembali. Semoga.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), “Ketua KPK Agus Rahardjo menyebut lembaganya akan mengungkap kasus dugaan korupsi baru yang disebutnya lebih masif dibandingkan perkara pengadaan proyek e-KTP…” Kutipan CNN Indonesia Rabu, 15/03/2017 12:37 WIB. Baiklah, publik menunggu KPK mengungkap kasus baru dan terbesar itu.
Adalah kewajiban pula bagi semua lembaga negara di manapun. Berkewajiban, mengabdi untuk negeri dan rakyatnya, dengan kekuatan gotong-royong, terus menerus mendukung kinerja KPK, dengan ketulusan hati, berdasarkan aturan perundang-undangan terkini.
Adik dan Kakak yang aku sayangi. Mencuri atau mengambil hak orang lain sedikit atau banyak bukan pelajaran keteladanan. Tidak boleh ya. Daku percaya bahwa Bunda dan Ayah, menjaga dan membimbingmu sepenuh cinta, dalam suri tauladan terbaik untukmu.
Artikel ini sekadar contoh, penegasan kembali, bahwa korupsi atau mengambil hak orang lain bukan keteladanan bagi negeri tercinta ini. Salam Indonesia Unit.