Jakarta, CNN Indonesia -- Pernahkah kita mengalami ketika hujan deras mengguyur, kita lupa membawa payung. Lalu kita pun berbasah kuyup kedinginan. Namun, ketika kita siapkan jas hujan, justru panas dan terik datang membakar hari. Sebalkah kita?
Atau mungkin kita pernah terburu-buru mengejar waktu, tetapi perjalanan malah tersendat, seolah membiarkan kita terlambat. Namun, ketika kita ingin melaju dengan tenang, pengendara lain malah membunyikan klakson agar kita mempercepat langkah. Sebalkah anda?
Mengapa keadaan seringkali tak bersahabat? Mereka seakan meledek, mengecoh, bahkan tertawa terbahak-bahak. Inikah yang disebut dengan ketidakmujuran?
Sadari saja. Itu adalah cara alam menghibur kita. Itulah cara alam mengajak kita tersenyum, menertawakan diri sendiri, dan bergurau secara nyata. Kejengkelan itu muncul dari kerena kita tak mencoba bersahabat dengan keadaan. Kita hanya mementingkan diri sendiri.
Kita lupa bahwa jika toh keinginan kita tidak tercapai, tak ada salahnya kita menyambutnya dengan senyum, meski serasa kecut, tak apalah.
Menyisihkan Waktu
Kita tidak pernah melihat bintang-bintang bergerak, walaupun mereka bergerak dengan kecepatan lebih dari sejuta kilometer per hari. Kita tidak pernah melihat pohon tumbuh, atau memperhatikan diri kita yang semakin tua setiap harinya.
Kita bahkan tidak melihat jarum jam bergerak. Kita cenderung berpikir secara statis lalu terkejut oleh perubahan yang senantiasa terjadi di dalam dunia ini, dan seringnya kejutan itu tidak mengenakkan dan terkadang bahkan mematikan.
Coba kita sisihkan waktu sejenak untuk bersyukur atas hal-hal baik dalam hidup kita. Renungkan tentang apa yang telah kita capai. orang-orang yang memperhatikan kita. Pengalaman yang telah kita dapatkan, keahlian dan minat yang kita miliki, apa yang kita percayai, dan hal-hal terindah dalam hidup kita. Karena hidup dan kesempatan itu hanya datang sekali.
Banyak dari kita yang mengeluh tidak memiliki waktu. Sahabat, semua orang memiliki waktu yang sama yaitu 24 jam dalam sehari tidak ada yang dibedakan. Namun, jika kamu dapat menentukan prioritas dan melakukan hal yang penting serta melewatkan hal yang tidak penting pasti kamu memiliki waktu.
Hargai Orang Yang Telah Berjasa Kepada Kita
Apakah kita ingat akan guru terbaik pada masa sekolah, guru yang memberi inspirasi bagi kita untuk belajar dan mengerjakan yang terbaik? Guru tersebut memberi tantangan bagi kita untuk maju, lebih dari guru-guru lain.
Awalnya, mungkin tantangan ekstra itu terasa tidak adil, atau malah kejam. Tetapi sekarang kita akan memandang berbeda. kita memandangnya dengan rasa hormat dan percaya, bahwa karena tantangan itulah kamu bisa maju.
Saat ini ada guru hebat yang masih mengajarmu. la adalah "kehidupan". Kehidupan adalah guru terbaik. Tapi pelajarannya sering terasa keras, tajam, dan kadang kejam. Di sana ada kekecewaan, kesedihan, kebingungan, kesendirian dan frustrasi dalam setiap pengajarannya.
Pelajaran dari kehidupan adalah keras, tetapi karenanya kita memperoleh pelajaran dan pertumbuhan terbesar. Kehidupan menantang kita dan mendorong kita lebih tinggi, la membantu menyingkapkan karakter sejati kita, dan dengan cara itu mendorong kita membangun karakter yang lebih kuat.
Di luar segala pelajaran itu. renungkanlah. Guru yang paling mencintai dan memelihara kita itu telah membangun yang terbaik dari diri kita. Mungkin kita sekarang tidak menghargainya, tetapi akan tiba harinya kita akan bersyukur. Sama seperti kita bersyukur atas guru sekolah kita dulu. Guru Yang Terbaik.
Fokus Hanya Pada Dirimu
Kita semua mengetahui bahwa sesungguhnya manusia itu tidak sempurna, segalanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Maka, sebaiknya perbedaan yang ada janganlah jadi pertentangan di antara kita, bahkan justru sebaliknya; perbedaan itu diciptakan untuk saling melengkapi. Dan, janganlah kita terlalu mengasihani diri sendiri; jika kita memiliki suatu kekurangan, maka janganlah kita menganggap diri kita ini lemah, anggaplah kita ini hanya sedikit berbeda dari yang lainnya. Karena setiap orang juga pada dasarnya berbeda dan memiliki kelemahan atau kekurangan.
Fokuskanlah diri pada hal-hal yang mampu kita lakukan, bukan pada kekurangan kita. Fokuskan pada kelebihan kita dan bangunlah kekuatan untuk meraih kesuksesan. Janganlah terlalu merenungi diri, mengasihani atau bahkan mengurung diri dari kenyataan hidup, karena hal itu tidak akan membantu sama sekali
Bertindaklah dan jangan takut berbuat kesalahan, karena dengan bertindak berarti kita sudah mengatasi kelemahan diri kita dan membangkitkan potensi terbaik diri kita. Hal tersebut sangat berguna bagi kita untuk meraih hal-hal terbaik dalam hidup ini. Bersyukurlah atas keadaan kita. Tuhan maha tahu atas diri kita, dan kita sebaliknya tidak dapat mengetahui apa yang direncanakan-Nya.
Sebaiknya kamu benahi dahulu diri kamu sebelum segala sesuatunya terlambat. Jika kamu sudah membenahi diri maka akan lebih mudah nantinya kamu membenahi orang lain. Untuk itu konsep “Analisa SWOT” akan sangat membantu:
SWOT
Strenght (Kekuatan)
Weaknesses (Kelemahan)
Opportunies (Peluang)
Threats (Ancaman)
- Kekuatan: yang Anda butuhkan untuk membenahi diri Anda sendiri dengan lebih baik sebelum Anda membenahi orang lain?
- Kebijaksanaan: Pengalaman dan pengetahuan yang kita dapatkan saat kita mengajukan pertanyaan pada diri kita sendiri dan orang lain.
- Kecerdasan: Jika kita menggabugkan kebijaksanaan dengan pengetahuan, kita akan menjadi cerdas. Kebijaksanaan dapat membawa kecerdasan.
- Kesabaran: Sebuah nilai yang berasal dari kebijaksanaan dan kecerdasan.
- Nilai moral: Sebuah nilai dari kebijaksanaan, dan kesabaran.tiap-tiap individu harus menentukan sendiri tingkat nilai moralnya untuk memenuhi tujuan hidupnya dengan kesuksesan, kepuasan dan kebahagiaan.
- Kesehatan: Jaga kesehatanmu dengan selalu menjaga pola hidup sehat dan lakukan olahraga, ingat keluarga kamu mereka menaruh harapan besar di pundakmu.
- Karakter
- Kelemahan: Sejak awal manusia memiliki kelemahan yang sudah ada pada dirinya, hati-hati jangan sampai kelemahan ini yang memimpin kehidupanmu. Kelemahan manusia itu adalah: kemarahan, balas dendam, kecemburuan, kesombongan, ketamakan, kecemasan, dan selalu tergesa-gesa (Ingin segala sesuatu cepat selesai/instant)
- Peluang: Sebagai manusia kita tidak pernah memiliki peluang yang lebih baik sebelumnya. Zaman sekarang adalah arena permainan yang baik bagi setiap orang, berkat adanya;
- Komunikasi yang baik
- Pengetahuan dan informasi yang baik
- Layanan kesehatan yang baik
- Transportasi yang baik
Ancaman: Di zaman sekarang yang dominan adalah;
- Kesehatan yang buruk
- Bisnis yang tidak pasti dan cenderung memburuk
- Sikap tidak disiplin: Kebebasan berbicara menjadai pembenaran untuk berperilaku buruk