Angklung yang Disukai di Franken, Jerman

CNN Indonesia
Selasa, 09 Mei 2017 09:16 WIB
Dengan mengawinkan modernitas dan tradisional, angklung Indonesia berhasil menarik perhatian warga Franken, Jerman dan tampil di berbagai panggung budaya.
Ilustrasi angklung (Foto: commons.wikimedia.org/Kamillo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi masyarakat Indonesia tentu hampir semuanya mengenal angklung, alat musik khas masyarakat Sunda yang terbuat dari bambu. Cara memainkan angklung cukup mudah, dengan memegang rangka angklung dengan satu tangan, kemudian tangan yang lain digunakan untuk menggoyangkan angklung hingga tercipta bunyi.

Namun bagaimana jika alat musik angklung ini juga perlahan mulai dikenal di wilayah Franken, Jerman?

Franken atau Franconian (Ing.) sebuah wilayah di bagian utara negara bagian Bayern, Jerman, yang penduduknya menghormati keberagaman dan terbuka akan berbagai macam latar belakang budaya yang dimiliki penduduknya. Sehingga tidak jarang jika sering diadakan acara budaya yang melibatkan seniman lokal maupun internasional dalam panggung kecil maupun besar.

Seperti dalam acara Global Art Festival yang diselenggarakan di Kulturwerkstatt auf AEG, Nürnberg, pada 28-30 April 2017. Global art sendiri menawarkan berbagai macam pertunjukkan kreatif dari berbagai latar belakang budaya, seperti pertunjukan musik, pameran seni rupa, video-art, tari-tarian, light art, dan sebagainya.

Penampilan dari Indonesia yang diwakili oleh tim angklung IKF (Indonesicher Kulturverein Franken), cukup menarik perhatian dan mengundang tepuk tangan riuh juga pujian dari pengunjung yang memenuhi sal besar di Kulturwerkstatt. Tim angklung IKF yang juga mengenakan baju tradisional Indonesia dari berbagai daerah bahkan sudah menjadi pusat perhatian bahkan sesaat sebelum pertunjukan dimulai.

Sebelum tim dipersilahkan mengoyang angklungnya, Vera Kordon sang Dirigen angklung, yang sekaligus menjabat sebagai ketua IKF, mempersilahkan dua pengunjung untuk mencoba membunyikan alat musik ini. Pengalaman berharga yang didapat pengunjung ini, sekaligus menjadi konsep dari Global Art yang mempersilahkan para pengunjungnya mencoba dan belajar hal baru.

Pada penampilan kali ini lagu-lagu yang dibawakan tim angklung adalah Hey Jude dari The Beatles, Lost Star yang dipopulerkan Adam Levine, juga satu lagu dalam Bahasa Jerman berjudul 99 Luftballons dan tak ketinggalan satu lagu tradisional Indonesia Gundul-Gundul Pacul. Dengan mengawinkan modernitas dan tradisional, angklung IKF yang mengusung “heavy angklung” berhasil menarik perhatian warga Franken dan menghiasi panggung-panggung budaya di wilayah ini, karena penampilan ini bukanlah penampilan yang pertama bahkan di tahun 2017 ini.

IKF dan tim Angklungnya dengan percaya diri akan menampilkan yang terbaik untuk mengenalkan budaya Indonesia di mata dunia dan melestarikan budaya berharga bangsa Indonesia, serta bersiap untuk menghiasi panggung-panggung budaya di wilayah Franken dan mengukuhkan angklung sebagai bagian dari warisan budaya dunia.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER