Kita Satu Indonesia

CNN Indonesia
Jumat, 05 Mei 2017 15:21 WIB
Alangkah indahnya selalu bersatu, seperti batang lidi yang diikat menjadi satu, ia kuat dan memberi manfaat bagi alam ini.
Foto: CNN Indonesia/Denny Aprianto
Jakarta, CNN Indonesia -- "Ibu kenapa namaku hanya Suparman? Hanya itu saja?"

"Ada Apa sayang? Apa yang salah dengan nama itu?"

"Karena nama itu, aku jadi bahan ejekan kawan-kawan, kata mereka namanya aneh dan norak."

"Tidak ada yang aneh dengan nama itu sayang, namamu adalah yang terindah dan terbaik sedunia."

"Tapi bu! Beda sama teman-teman, mereka namanya nggak itu saja. Kayak Aldi nggak itu aja tapi Aldi Wiguna juga ada lagi Nabila Salsa Baehaqi, kenapa aku cuma itu aja?"

"Sayang, nama yang diberikan ayah sangat baik. Ayah berharap kamu kelak menjadi superhero bagi ayah dan ibu."

"Memang superhero ada yang namanya Suparman?"

"Ada sayang, Superhero-nya adalah kamu, ayah berharap kamu nantinya seperti Superman, idola kamu dan ayah."

"Superman?.... Aku nggak mau seperti Superman!"

"Lho memangnya kenapa sayang? Ada yang salah dengan Superman? Bukannya Superman pintar, kuat dan pembela kebenaran? “

"Superman nggak pintar ia oon."

"Lho kenapa sayang bilang begitu?“

“Kan ibu yang bilang, ingatkan? Sewaktu aku meniru Superman pake jubah dari sarung punya ayah? Ibu bilang nggak sopan dan baik pakai celana dalam di luar."

(Sambil tersenyum si ibu memeluk anaknya) "Sayang, apapun kata temanmu, nama kamu adalah yang terbaik sedunia. Kamu adalah superhero pahlawan ayah dan ibu."

Itulah ingatan tertua yang masih saya ingat sampai saat ini. Di mana perbedaan kecil seringkali jadi sebuah "obyek" pembenaran untuk berbuat semena-mena. Mengapa kita selalu memandang aneh setiap ada perbedaan?. Apakah ada yang salah dengan sebuah perbedaan?.

Hal-hal kecil seringkali menjadi pemicu sebuah pertengkaran. Entah ada apa dengan semua ini? Cobalah kita tengok, seringkali sebuah tawuran antar pelajar, mahasiswa bahkan warga masyarakat yang menjadi faktor pemicunya hanyalah sebuah perbedaan dan hal-hal kecil.

Sebuah korek api memang memiliki kepala, tetapi tidak memiliki otak. Karenanya, setiap kali terjadi gesekan kecil, korek api itu langsung terbakar. Kita memiliki kepala dan otak. Oleh karena itu, janganlah bereaksi berdasarkan impuls. Tetaplah tersenyum dinginkan kepala dan berlapang dada. Selalu ingat 5 detik bereaksi dengan marah dan melakukan tindakan bodoh akan menghancurkan hidup kamu dan juga dapat merugikan orang lain.

Kita satu Indonesia, generasi penerus bangsa yang besar ini. Alangkah indahnya selalu bersatu, seperti batang lidi yang diikat menjadi satu, ia kuat dan memberi manfaat bagi alam ini.

Stop tawuran dan berikan senyuman terindah untuk sesama. Kita Satu Indonesia negeri besar yang sangat kaya. Alangkah indahnya bergandengan tangan, bahu membahu membangun negeri tercinta untuk kemakmuran bersama. Salam satu Indonesia negeri permai nan sentosa.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER