Pepedan Hills, Sisi Lain Pangandaran

CNN Indonesia
Selasa, 18 Jul 2017 11:34 WIB
Obyek wisata yang menarik di Pangandaran bukan hanya pantai lho. Kamu bisa ke bukit Pepedan Hills yang sedang hits itu.
Camping ground di Pepedan Hills, Pangandaran. (dok.dispar.pangandarankab.go.id)
Pangandaran, CNN Indonesia -- Pada hari Minggu ku turut Ayah ke kota.
Naik delman istimewa ku duduk di muka.

Lagu anak-anak tersebut selintas mewakili hari libur yang sangat menyenangkan. Saat hari libur, khususnya Minggu beberapa orang terkadang lebih suka bepergian bersama teman atau keluarga. Meluangkan waktu untuk membuat suasana menjadi hangat. Bukan karena uang namun berkumpul bersama orang-orang yang disayangi.

Nyanyian anak-anak tadi menggambarkan mengenai perjalanan ke kota. Tapi perjalanan bisa ke mana saja dan tak harus naik delman. Saya misalnya, melakukan perjalanan ke Pangandaran dengan kendaraan roda dua.

Sudah tak asing didengar, daerah Pangandaran yang kini sudah menjadi kabupaten sendiri terlepas dari bagian wilayah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Daerah itu kini semakin maju dan makmur.

Tak lepas dari ingatan orang-orang bahwasannya Pangandaran terkenal dengan pantainya. Orang-orang rela datang ke Pangandaran untuk mengunjungi pantai, berenang dan mampir ke pasir putih yang kini terdapat bangkai kapal FV Viking berbendera Nigeria yang ditenggelamkan oleh Susi Pudjiastuti, Menteri Perikanan dan Kelautan, karena mencuri ikan pada 2016 lalu. Bangkai kapal ini makin menguatkan minat wisatawan ke sana.

Sayangnya orang-orang terlalu dibutakan oleh keindahan pantai saja. Padahal banyak sekali tempat yang bagus dan layak dikunjungi selain pantai, salah satunya yang sedang hits saat ini, yakni Pepedan Hills. Daerah ini menawarkan keindahan panorama alam yang dapat dilihat dari atas perbukitan Goa Nyiruan.

Terletak di Desa Selasari, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran. Tempat ini bisa kamu capai dengan menempuh jarak kurang lebih satu jam perjalanan dengan roda dua dari Pangandaran.

Penasaran akan tempat tersebut. Saya beserta teman pada Minggu, 16 Juli 2017, yakni pagi hari saat matahari belum terlalu membakar kulit memutuskan untuk berangkat ke tempat yang sedang digandrungi itu. Perjalanan dari lokasi tempat tinggal saya hingga Pangandaran berjalan mulus. Hingga di persimpangan lampu setopan kami memutuskan berhenti sejenak, karena tak ada petunjuk arah yang jelas menuju Pepedan Hills.

Nampaknya tidak terpasang papan petunjuk arah. Tak ingin membuang waktu, saya gunakan alat bantu Google Maps yang cukup membantu menemukan lokasi tersebut.

Cuaca sudah semakin panas. Sekitar pukul 10.00 kami melanjutkan perjalanan. Nampaknya kami harus melewati daerah pemukiman warga. Sempat terbesit di pikiran saya, objek wisata itu adalah bekas perbukitan yang disulap kreatif oleh warga sekitar yang dapat dimanfaatkan untuk menambah jumlah pendapatan perekonomian.

Rute yang dilalui mulanya sedikit mulus, namun untuk bisa ke tempat tersebut saya harus melewati pesawahan dan kebun bambu, hingga terlihat di depan mata ada beberapa laki-laki yang duduk di gubuk.

Sebagian lainnya memberhentikan sepeda motor. Itu bertanda bagus, karena saya sudah sampai di lokasi. Laki-laki berbadan besar menggunakan kaos putih itu ternyata bagian penjaga tiket. Hanya dengan Rp10.000 saya sudah bisa masuk. Namun harus hati-hati karena dari pintu masuk menuju atas bukit jalannya sedang dalam tahap perbaikan.

Jaga keseimbangan. Licin. Awas terjatuh karena sisi jalan tidak ada pembatas, saya langsung disambut dengan jurang dalam.

Ketika sudah sampai di atas bukit, akan ada yang menunjukkan arah untuk menuju tempat melakukan swafoto alias selfie. Pepedan Hills juga mempunyai destinasi agrowisata yang menarik, camping ground atau bumi perkemahan.

Terdapat juga fasilitas penyewaan tenda dan penjaja kuliner. Ada salah satu wahana yang sangat banyak sekali peminatnya, yakni ayunan. Mengapa tidak? Karena tepat berada di bawah ayunan tersebut adalah jurang, sehingga dapat lebih memacu adrenalinmu.

Terdapat jasa foto juga ketika ingin mengabadikan momen di Pepedan Hills. Kalau menggunakan kamera sendiri cukup membayar Rp10.000. Namun jika menggunakan kamera pemilik jasa foto harus mengeluarkan biaya Rp15.000. Itu pun harganya dapat berubah-ubah.

Swafoto lainnya bisa kamu lakukan di rumah pohon atau di tangga atas bukit yang berbentuk “I Love U”. Bukit ini menjadikan saya lebih dekat dengan alam ditambah dengan angin yang sejuk serta suara-suara burung yang membuat tenang pikiran. Jadi, Pangandaran bukan hanya pantai ya. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER