Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia tentunya adalah negara berkembang dengan banyaknya industri yang terus manjur. Dengan banyaknya usaha informal dan formal yang bertambah setiap tahunnya, banyak lowongan kerja yang tersedia dan semakin banyak setiap tahunnya.
Indonesia semakin kaya setiap tahunnya dengan GDP (Gross Domestic Product) atau jumlah nilai dari barang yang diproduksi dan jasa yang ditawarkan per tahunnya semakin meningkat dari US$432 miliar pada tahun 2007 hingga US$932 milliar pada tahun 2016 yang kurang lebih kali 2 selama 9 tahun.
Ini merupakan kabar bahagia. Tetapi jika rakyat Indonesia dibagi menjadi 5 kelompok di mana kelompok 1 adalah kelompok paling miskin dan kelompok 5 paling kaya, orang-orang yang berada di kelompok paling kaya memiliki 50%+ seluruh upah negara Indonesia yaitu sebanyak upah yang dimiliki oleh 4 kelompok sosial di bawah yang terkaya.
Jika ketidakadilan ini terus berlanjut, yang bakal terjadi adalah konflik sosial, pertumbuhan ekonomi yang lambat, strata sosial menengah yang meruntuh dan fakir miskin yang tak bisa keluar dari rantai kemiskinan.
Maka dari itu, solusi yang terbaik tentu ada. Yang pertama adalah untuk memberantas kegiatan korupsi yang membuat para koruptor menjadi kaya secara tak adil. Yang kedua adalah untuk menjaga hak pekerja untuk menetapkan upah yang stabil, meningkat, mendapatkan keuntungan dalam bentuk tunjangan dan lain-lain serta kondisi kerja yang aman dan kondusif.
Yang ketiga adalah untuk mempromosikan mobilitas sosial atau pergerakan suatu kelompok manusia maupun individu dalam strata sosial di mana fakir miskin dapat menjadi strata sosial yang lebih tinggi dengan menciptakan lowongan kerja. Lowongan kerja dapat diciptakan melalui pembangunan infrastruktur, mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah, mengundang investor asing ke Indonesia, mengembangkan bentuk badan usaha lainnya dan mengembangkan usaha sektor informal yang layak.
Yang terakhir adalah untuk menerapkan program perlindungan sosial untuk mengurangi kemiskinan.