5 Tips Menjadi Pendengar yang Baik

Deddy Sinaga | CNN Indonesia
Kamis, 14 Des 2017 16:34 WIB
Ada dua jenis orang: pertama, yang senang mendengarkan orang lain dan kedua,  yang senang mendengarkan diri sendiri. Kamu yang mana?
Ilustrasi (Foto: ambroochizafer/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bila membahas tentang komunikasi, maka ada dua jenis orang di dunia ini. Pertama, mereka yang senang mendengarkan orang lain berbicara. Kedua, mereka yang senang mendengarkan diri mereka sendiri berbicara (dan kita pasti tahu mana jenis orang yang menyenangkan).

Berbicara soal keahlian dalam berkomunikasi yang baik dimulai dengan cara mendengarkan. Kita tidak hanya belajar tentang orang lain dengan cara mendengarkan mereka, jangan lupa memberikan perhatian pada mereka. Unsur utama dalam komunikasi adanya dua atau lebih orang.

Saat itu kita memberikan perhatian yang penuh pada mereka. Apalagi, dilengkapi dengan anggukan kepala dan kontak mata. Tentu saja, tujuan kita adalah membantu orang lain menjadi pendengar yang baik.

Dirangkum dari berbagai sumber bacaan, berikut 5 tips menjadi pendengar yang baik:

Pertama, memberikan perhatian khusus pada orang yang sedang berbicara dengan kita. Memang hal ini agak sulit. Tetapi manfaatnya banyak, salah satunya orang tersebut merasa bahwa kita menghargai mereka saat berbicara. Maka lakukanlah!

Kedua, ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura- pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Dalam berkomunikasi ini penting, agar mereka merasakan bahwa kita hadir dengan tulus untuk mendengarkan.

Ketiga, dengarkan apa yang ia katakan sampai selesai pembicaraanya. Intinya jangan memotong pembicaraan supaya tidak mengganggu komunikasi. Tunggu sampai selesai, barulah kita bisa berkomentar dan memberi saran yang baik.

Keempat, lakukan kontak mata. Terlihat menyepelekan tetapi bila hal ini dilakukan maka yang terjadi adalah lawan bicara akan merasa dipedulikan dan dihargai. Dan lawan bicara dapat leluasa bercerita pada kita.

Kelima, empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

Akhirnya, meski kita tidak bercita-cita menjadi seorang pendengar kelas dunia, setidaknya kita dapat selalu mengembangkan keahlian berkomunikasi dengan menyeleksi percakapan kita sehari-hari. Intinya, teruslah berbicara, tetapi gunakan lebih sedikit kata-kata (dan juga kata-kata yang baik) bukan gosipin orang.

Lio Bijumes
Mahasiswa Magister Manajemen di Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER