Jakarta, CNN Indonesia -- Asa inginku sapa, karena kumerasa menyana
Membuncah tanda tanya ketika tahun-tahun terdahulu berlalu
Merindu rasa ketika merenda asa
Merenda-merenda tanpa nyata hanya berlalu
Mengecap asa pahit kentara tiada tara
Bumi pertiwiku meringis menangis teriris sembilu
Terhantam gelombang pasang meluap kentara di pelupuk mata
Sebab ladang semakin gersang, hutan tak bertuan terlanjur membisu
Rebah tak berdaya bersama satwa tinggal sisa menyeka derai air mata
Kepulan asap tebal tak bertuan menyelimuti awan mencuri waktu tiba-tiba
Tahun berlalu, biarlah berlalu
namun tak lantas melupakan, biarkan sebagai pemandu jua pemantik
Tahun baru, segenap asa yang tersisa kusapa agar tak tersapu
Waktu terus berlalu, tak mungkin diputar kembali hanya satu asa sebagai taktik
(ded/ded)