Perayaan Cinta di Medan Perang

Jakarta, CNN Indonesia -- Di tengah kekejaman akibat konflik di Gaza, terselip kisah romantis sepasang warga Palestina yang melangsungkan pesta pernikahan di medan perang.

Pernikahan Omar Abu Namar, 30 tahun, dan Heba Fayad, 23, diselenggarakan atas dukungan Badan PBB bidang Pembangunan Bantuan dan Manusia (UNRWA) yang bertugas menjalankan misi kemanusiaan di Gaza.

Perayaan cinta Namar dan Fayad dilangsungkan di lokasi penampungan PBB di kota Shati. Pengantin baru ini mengungsi di sana setelah pemukiman mereka di Beit Lahiya hancur akibat serangan Israel.

Keinginan mengadakan pesta pernikahan awalnya tidak terlintas di benak pasangan yang sudah bertunangan ini. Jangankan pesta, pernak-pernik pernikahan pun telah musnah bersama rumah yang hancur.

"Saya lalu memberanikan diri mengutarakan maksud untuk mengadakan acara pernikahan ke UNRWA. Tak disangka, mereka merestui dan membantu persiapannya dari awal hingga akhir," kata Namar kepada Watania Media Agency.

Pesta pernikahan pun digelar, dengan kemeriahan penari, musik, dekorasi dan kue. Teman-teman Namar dan Fayad di pengungsian pun diundang menjadi tamu dan untuk beberapa saat, rasa jemu menghadapi konflik pun sedikit sirna.

"Saat menghadiri pesta, untuk beberapa saat semua warga di pengungsian merasa gembira," ujar Haya Aziz kepada AFP.

Christopher Gunness, juru bicara UNRWA, mengatakan bahwa pernikahan Namar dan Fayad merupakan berita bahagia yang saat ini sangat jarang terdengar di Gaza.

Selain menjadi donatur pesta, UNWRA juga mentraktir pasangan tersebut berbulan madu di sebuah hotel yang jauh lebih nyaman dibanding tempat pengungsian.

"Semoga pernikahan mereka menjadi pengingat bahwa masih ada cinta dan semangat kemanusiaan di dunia ini," kata Gunness.

Namun Gunness juga mengingatkan bahwa dibalik kisah bahagia Namar dan Fayad, orang tidak boleh melupakan fakta kalau Gaza semakin mengalami kehancuran.