Seorang warga Amerika Serikat yang terserang virus Ebola saat menjalankan misinya di Liberia, dinyatakan sembuh pada hari Kamis (21/08).
Kesembuhan dr. Kent Brantly diumumkan melalui pernyataan tertulis kepada media. "Ini bagai mukjizat bagi saya. Saya tidak sabar untuk memulihkan diri, berkumpul dengan keluarga dan melanjutkan hidup," kata Brantly.
Sementara itu, seorang penderita ebola lainnya, Nancy Writebol, yang dua hari lebih dulu keluar dari rumah sakit memilih untuk tidak berkomentar apapun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dr. Bruce Ribner, direktur unit penyakit menular Emory, Emory, mengatakan keputusan Writebol ini bukan berarti dia menutupi kesembuhannya.
"Nancy sudah bebas dari virus tapi kondisinya masih lemah. Keluarga kami menginginkan dia beristirahat di rumah," kata David Writebol, suami Nancy
Brantly dan Writebol di evakuasi dari Liberia awal bulan ini untuk dirawat di Emory selama beberapa minggu.
Mereka dievakuasi dengan pesawat yang dilengkapi dengan tenda isolasi untuk mencegah penyebaran. Tim perawat yang ikut juga memakai pelindung khusus dari kepala hingga kaki.
Pesawatnya pun hanya diizinkan untuk menjemput dan menurunkan pasien dalam sekali perjalanan.
"Kami sangat kagum dengan kesembuhan mereka," kata Ribner. “Kesembuhan tanpa infeksi organ dalam lanjutanlah yang kami harapkan kini," lanjutnya.
Sanjay Gupta, pengamat kesehatan, mengatakan bahwa kepulihan Brantly dan Writebol dari Ebola merupakan sejarah.
“Mereka warga AS pertama yang sembuh dari Ebola setelah diobati dengan obat eksperimental ZMapp,” kata Gupta.
Zmapp dikembangkan oleh perusahaan biotekenologi Mapp Biopharmaceutical Inc. yang berlokasi di San Diego.
Mapp berambisi untuk menciptakan obat guna mencegah virus yang menyerang dunia. Hingga saat ini mereka telah bekerja sama dengan dinas kesehatan AS untuk pemutakhiran obat Ebola.