KONFLIK DI XIANJIANG

Atasi konflik, Tiongkok ke Putri

CNN Indonesia
Rabu, 27 Agu 2014 14:49 WIB
Pemerintah Tiongkok selalu mencari cara untuk mengatasi pertikaian suku Uighur dan Han. Putri dalam legenda pun sampai dimintai bantuan.
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Tiongkok terus berusaha mengatasi ketegangan antar etnis yang terjadi di propinsi Xinjiang yang telah menewaskan ratusan orang tewas akibat kekerasan selama beberap abulan terakhir.

Kini pemerintah Tiongkok pun berpaling pada Putri Ipal Khan untuk Untuk mengatasi masalah itu.

Putri Ipal Khan adalah tokoh protagonis dalam film kartun yang akan diluncurkan pemerintah Tiongkok untuk meredakan ketegangan antar suku mayoritas muslim Uighur dan suku minoritas non-muslim Han di Xinjiang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kartun tersebut dibuat berdasarkan cerita legenda abad ke-18 yang berkisah tentang seorang gadis bernama Ipal Khan dari Kashgar yang memikat Raja Tiongkok, Qianlong, dengan penampilan dan keharumannya. 

Kemudian dikisahkan sang gadis yang telah diangkat menjadi putri kemudian menjadi selir sang raja.

"Ipal Khan ialah tokoh yang berkontribusi dalam komunikasi antar budaya," kata Deng Jianglei, sutradara kartun tersebut.

Kartun yang diberi judul 'Putri Harum' ini akan disiarkan di televisi dalam bentuk serial pada akhir 2015. Film layar lebarnya pun akan tayang setahun setelahnya.

Dengan bantuan pemerintahan Kashgar, rumah produksi Deng juga berencana menyiarkan kartun ini di luar Tiongkok, terutama di negara-negara Islam.

Kartun ‘Putri Harum’ diproduksi oleh Shenzen Qianheng Cultural Communication.

Pada 2013, perusahaan ini memenangkan tender yang dibuka pemerintah Xinjiang untuk membuat animasi 3D guna merangkul keragaman antar etnis di Tiongkok dan meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak melupakan cerita legenda daerahnya.

Saat membuat film ini, Deng dan timnya terinspirasi oleh keindahan alam dan kekayaan budaya daerah Xinjiang ketika mengunjunginya Juni lalu. Daerah dengan luas wilayah sebesar Iran ini berbatasan secara langsung dengan delapan negara lain di sekitarnya.

"Kebudayaan dan  kesenian tradisional Xinjiang sangat indah. Hanya saja perekonomian daerah ini kurang berkembang. Kami ingin membantu mereka mengenalkan budayanya ke masyarakat luas," kata Deng.

Putri atau pemuas sex?

Selain harus membuat masyarakat tertarik menonton film ini, rumah produksi Deng juga memiliki tantangan yang lain seperti kesulitan dalam membuat musik untuk film itu  karena jarang ada penata suara yang familiar dengan tradisi kedua budaya tersebut.

Selain itu, bangsa Uighur ternyata mempunyai persepsi yang berbeda tentang legenda ini karena mereka memaknai Putri Ipal Khan dalam legenda tersebut sebagai pemuas seks raja yang akhirnya dibunuh ibu sang raja karena tidak patuh.

Menanggapi hal tersebut, Deng hanya berkomentar bahwa ia menginginkan kartun ini dapat menghibur sekaligus "memenuhi tujuan politis".

“Kartun ini merupakan pemahaman ulang atas persahabatan antara bangsa Uighur dan Han yang berguna untuk generasi berikutnya," kata Deng.

Ketegangan antara suku Uighur dan Han terjadi karena perlakuan kasar dan diskriminasi yang dilakukan oleh aparat keamanan dan kurangnya lapangan kesempatan mengembangkan perekonomian.

Separatis muslim juga dianggap bertanggung jawab atas serangkaian konflik mematikan yang terjadi.

Pemerintah Tiongkok menanggapi masalah ini dengan meluncurkan gerakan anti-teror pada Mei kemarin, mulai dari mengeksekusi pelaku terorisme hingga melarang atribut muslim di beberapa wilayah.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER