Jakarta, CNN Indonesia -- Anak perempuan berusia sembilan tahun tidak sengaja membunuh seorang instruktur menembak dengan sebuah pistol otomatis.
Insiden ini terjadi Senin (25/8) di lokasi menembak Last Stop di Arizona, Amerika Serikat, saat instruktur bernama Charles Vacca, 39, memberikan pistol otomatis jenis Uzi pada anak perempuan yang tidak disebut namanya itu.
Vacca tewas seketika setelah tertembak di kepala karena pelaku itu tidak mampu menahan hentakan pistol yang mampu memuntahkan lima peluru dalam seperempat detik itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengadilan menganggap ini adalah murni kecelakaan dan tidak ada dakwaan kepada pelaku.
Polisi justru menyalahkan Vacca yang teledor memberikan pistol otomatis pada gadis sembilan tahun.
Menurut para ahli senjata api, seorang bocah seharusnya hanya diperbolehkan menembak pistol biasa bukan senjata otomatis.
Insiden terkait senjata api kerap terjadi di Amerika Serikat, dan anak-anak tidak hanya menjadi korban tetapi juga pelaku karena tidak jarang seorang bocah mengambil pistol milik orangtuanya dan menembak mati kawannya.
Pada konferensi American Academy of Pediatrics tahun 2009 lalu di Orlando disebutkan bahwa setiap tahun 500 anak dan remaja di AS tewas karena tertembak, angka ini meningkat terus dalam 10 tahun terakhir.
Setiap tahun 7.500 anak masuk rumah sakit akibat luka tembak, jumlah ini naik 80 persen dari data tahun 2009.