Jakarta, CNN Indonesia -- Negara-negara Arab yang tergabung di Liga Arab bertekad memerangi dan siap bekerja sama dengan komunitas internasional untuk memberantas kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah, ISIS.
Dalam pertemuan tingkat menteri luar negeri di Kairo, Mesir (7/9), Ketua Liga Arab Nabil al-Arabi menyerukan negara-negara Arab siap melakukan konfrontasi militer dan politik dengan kelompok ISIS yang menurut mereka semakin mengancam Timur Tengah.
Namun tidak dijelaskan apakah mereka akan mendukung serangan udara Amerika Serikat di Suriah atau Irak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menlu negara-negara Arab sepakat mengambil langkah yang diperlukan untuk melawan kelompok teroris seperti ISIS. Kerja sama internasional sudah termasuk di dalamnya, kerja sama di semua lini," kata Arabi, seperti dikutip dari AFP.
Menlu-menlu Arab, Arabi melanjutkan, sepakat untuk mengambil berbagai langkah, termasuk melalui strategi politik, keamanan dan ideologi.
Sebelumnya seruan yang sama disampaikan oleh Imam Besar Arab Saudi, Sheikh Abdul Aziz al-Sheikh, dengan mengatakan bahwa semua umat Islam harus memerangi ISIS karena kelompok itu telah membunuhi sesama Muslim.
"Kelompok ini sangat agresif dan menumpahkan darah. Jika mereka memerangi umat Islam, maka Muslim harus melawan untuk menjauhkan masyarakat dan agama dari kejahatan dan kekejian mereka," kata al-Sheikh dalam fatwanya.
Bulan lalu, otoritas tertinggi agama Kerajaan Arab Saudi telah menyatakan bahwa Al-Qaeda dan ISIS adalah "musuh Islam nomor satu", dan memperingatkan para pemuda Muslim untuk menjauhi propaganda mereka yang sesat.
Raja Saudi, Abdullah, pada 29 Juni lalu mengatakan bahwa ISIS telah mencoreng citra Islam.
"Kami tidak akan membiarkan segelintir teroris menggunakan Islam untuk tujuan pribadi, untuk menakuti Muslim dan mengancam negara kami dan penduduknya," kata Abdullah.
Upaya yang sama tengah dirintis oleh pemerintah Amerika Serikat pimpinan Barack Obama yang mencanangkan tiga langkah pemberantasan ISIS.
ISIS diperkirakan menguasai lebih dari 33.000 kilometer persegi wilayah Irak dan Suriah, atau seukuran negara Belgia.
Menurut laporan pemerintah Irak, korban ISIS terbanyak jatuh pada Juli lalu dengan jumlah lebih dari 1.900 orang, bulan paling mematikan di negara itu sejak perang pada Mei 2007.