KONFLIK DI GAZA

Ongkos Perbaikan Gaza AS$7,8 Miliar

CNN Indonesia
Jumat, 05 Sep 2014 16:30 WIB
Kehancuran di Gaza tidak sebanding dengan ongkos pembangunan kembali di sana. Dibutuhkan situasi kondusif jika pembangunan kembali benar-benar dilakukan.
Suasana saat gencatan senjata Israel dan Hamas
Jakarta, CNN Indonesia --

Penelitian Otoritas Palestina, PECDAR, pada Kamis (4/9) menyatakan bahwa dibutuhkan total dana sebesar AS$7,8 miliar untuk membangun kembali Gaza kembali.

Dana ini dibutuhkan untuk membangun kembali perumahan dan infrastruktur Gaza yang hancur akibat serangan Israel selama 50 minggu.

Sekitar 17 ribu rumah akan dibangun dengan biaya sebesar AS$2,5 miliar, pembangunan sektor energi sebesar akan memakan biaya AS$250 juta sementara sektor pendidikan sebesar AS$143 juta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, dana sebesar AS$670 juta juga dibutuhkan untuk membangun kembali bandara dan pelabuhan yang sebenarnya hak Palestina, namun rencana tersebut terus ditolak oleh Israel.

Jutaan dolar sisanya dialokasikan untuk sektor finansial, kesehatan, pertanian, dan transportasi yang juga mengalami kerusakan selama perang. 

Penelitian PECDAR disusun oleh 13 pakar yang ada di Gaza beserta timnya.

"Saat ini serangan yang di Gaza lebih dahsyat daripada serangan sebelumnya. Gaza dihantam bencana besar dan membutuhkan bantuan secepatnya karena banyak hal yang harus segera dibangun," kata ekonom dan anggota senior Partai Fatah, Mohammed Shtayyeh, kepada wartawan di Ramallah pada Jumat (5/9).

Menurut Shtayyeh usaha pembangunan ulang Gaza sangat bergantung pada bantuan asing. 

Ia menambahkan, untuk membangun kembali Gaza konflik antara kedua negara harus diakhiri dan blokade perbatasan di wilayah ituharus dibuka terlebih dahulu.

Seminggu setelah gencatan senjata yang dimediasi Mesir sejak 26 Agustus lalu, belum terlihat perkembangan usaha pembangunan kembali maupun menstabilkan suasana politik di Gaza.

Dari total 1,8 juta penduduk di Gaza, lebih dari 106 ribu orang terpaksa mengungsi ke penampungan PBB. 

Data PBB menunjukkan sekitar setengah juta anak tidak dapat kembali ke sekolah karena gedung sekolah mereka rusak mengalami atau digunakan sebagai temat pengungsian.

Pertempuran antara Israel dan Hamas di Gaza menewaskan lebih dari 2.100 warga palestina yang kebanyakan adalah warga sipil. 

Sementara  64 tentara dan lima warga sipil tewas dari pihak Israel.

Serangan dari jalur darat, udara, dan lautan mengakibatkan kerusakan besar-besaran di Gaza. 

Selain itu, roket Palestina yang dimaksud untuk mengusir warga Israel dari wilayah perbatasan mengurangi pemasukan wisata musim panas akibat penutupan bandara utama di negara itu.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER